Tanya: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana cara kita meminta maaf pada orang yang telah meninggal dunia, sedangkan kita merasa masih mempuyai kesalahan padanya. Wassalam.
Jawab:
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Adapun kalau kalau orang yang kita zhalimi itu sudah tidak kita ketahui dimana tinggalnya atau kalau dia telah meninggal dan kita tidak sempat untuk meminta maaf kepadanya maka -secara ringkas- berikut amalan yang bisa kita lakukan:
1. Banyak-banyak minta ampun kepada Allah.
2. Menyesali kezhaliman yang telah dia lakukan kepada orang tersebut.
3. Banyak-banyak meminta ampunkan orang yang telah dia zhalimi.
4. Menyebut-nyebut kebaikan orang yang telah dia zhalimi itu di berbagai kesempatan, terkhusus di depan orang-orang yang dulunya dia menzhalimi orang tersebut di hadapan mereka.
5. Banyak-banyak bersedekah, karena “sedekah itu menghapuskan kesalahan-kesalahan seperti air mematikan api.” (HR. At-Tirmizi)
Apakah setelah dia melakukan semua hal tersebut maka kezhalimannya akan Allah maafkan? Wallahu a’lam, tidak ada kepastian karena sudah kita ketahui bersama bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa kezhaliman kepada orang lain sampai orang yang kita zhalimi memaafkan kita. Akan tetapi dia berharap kepada Allah semoga dengan semua amalan di atas Dia berkenan untuk memberikan maaf-Nya atau membuat orang kita zhalimi memaafkan kita, karena Allah tidak akan menelantarkan amalan orang-orang yang berbuat baik. Wallahu a’lam.
Tanya: Afwan ustadz, ana mohon penjelasan, bagaimana kalo kita sudah berbuat baik dan memohon maaf kepada orang yang kita zholimi, namun ia tetap tidak memaafkan kita bahkan balik mencaci? Apakah kita masih menanggung dosanya? Syukron.
Jawab:
Wallahu a’lam. Kalau memang kita yang lebih dahulu berbuat zhalim kepadanya, lantas dia tidak mau memaafkan kita -mungkin karena dia sangat tersinggung dengan perbuatan kita-, maka itu adalah hak dia dan kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali terus meminta maaf kepadanya, karena kitalah yang menzhalimi dia.
Adapun kalau dia balik berbuat zhalim kepada kita maka demikian pula dia wajib meminta maaf kepada kita. Kezhaliman sesama kaum mukminin yang terjadi di dunia lantas tidak terselesaikan di dunia maka akan diperhitungkan/diqishah pada hari kiamat, yaitu di atas qintharah (jembatan) yang ada setelah sirath (titian), sebelum masuk ke dalam surga. Wallahu a’lam.
Sumber: http://al-atsariyyah.com/?p=425 (lihat pada komentar) via ini
Jawab:
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Adapun kalau kalau orang yang kita zhalimi itu sudah tidak kita ketahui dimana tinggalnya atau kalau dia telah meninggal dan kita tidak sempat untuk meminta maaf kepadanya maka -secara ringkas- berikut amalan yang bisa kita lakukan:
1. Banyak-banyak minta ampun kepada Allah.
2. Menyesali kezhaliman yang telah dia lakukan kepada orang tersebut.
3. Banyak-banyak meminta ampunkan orang yang telah dia zhalimi.
4. Menyebut-nyebut kebaikan orang yang telah dia zhalimi itu di berbagai kesempatan, terkhusus di depan orang-orang yang dulunya dia menzhalimi orang tersebut di hadapan mereka.
5. Banyak-banyak bersedekah, karena “sedekah itu menghapuskan kesalahan-kesalahan seperti air mematikan api.” (HR. At-Tirmizi)
Apakah setelah dia melakukan semua hal tersebut maka kezhalimannya akan Allah maafkan? Wallahu a’lam, tidak ada kepastian karena sudah kita ketahui bersama bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa kezhaliman kepada orang lain sampai orang yang kita zhalimi memaafkan kita. Akan tetapi dia berharap kepada Allah semoga dengan semua amalan di atas Dia berkenan untuk memberikan maaf-Nya atau membuat orang kita zhalimi memaafkan kita, karena Allah tidak akan menelantarkan amalan orang-orang yang berbuat baik. Wallahu a’lam.
Tanya: Afwan ustadz, ana mohon penjelasan, bagaimana kalo kita sudah berbuat baik dan memohon maaf kepada orang yang kita zholimi, namun ia tetap tidak memaafkan kita bahkan balik mencaci? Apakah kita masih menanggung dosanya? Syukron.
Jawab:
Wallahu a’lam. Kalau memang kita yang lebih dahulu berbuat zhalim kepadanya, lantas dia tidak mau memaafkan kita -mungkin karena dia sangat tersinggung dengan perbuatan kita-, maka itu adalah hak dia dan kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali terus meminta maaf kepadanya, karena kitalah yang menzhalimi dia.
Adapun kalau dia balik berbuat zhalim kepada kita maka demikian pula dia wajib meminta maaf kepada kita. Kezhaliman sesama kaum mukminin yang terjadi di dunia lantas tidak terselesaikan di dunia maka akan diperhitungkan/diqishah pada hari kiamat, yaitu di atas qintharah (jembatan) yang ada setelah sirath (titian), sebelum masuk ke dalam surga. Wallahu a’lam.
Sumber: http://al-atsariyyah.com/?p=425 (lihat pada komentar) via ini
0 comments:
Post a Comment