“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(QS An Nahl 125)
Dakwah bukan sekedar kewajiban,tapi merupakan kebutuhan. Jika itu merupakan kebutuhan berarti lebih dari sekedar kewajiban. Harus dilakukan agar hajatnya terpenuhi. Hajat untuk mencapai ridho Allah.
Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka pahala bagi dirinya sendiri ditambah pahala sebanyak orang lain yang mengikuti (HR Muslim)
Subhanallah…begitu nikamatnya orang yang menyeru kebaikan.
Dalam menyeru kebaikan perlu penyampaian dengan baik dan penuh hikmah. Makanya sebelum berdakwah kita perlu berilmu terlebih dahulu. Al ‘ilmu qablal qauli wal ‘amali. Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan. Agar dakwah yang kita sampaikan benar, tidak sia-sia dan pastinya sesuai al qur’an dan as sunnah menurut pemahaman salafushshaleh jadi kita harus punya ilmu dahulu.
Dewasa ini dakwah bisa melalui media apapun, termasuk lewat komik. Teringat seorang saudara berkata “kita berdakwah juga perlu menyesuaikan objek dakwah kita” jadi mereka tidak terlalu asing dengan cara kita berdakwah dan bisa menerima. Memang dalam berdakwah perlu dengan hikmah. Menyentuh objek dakwah sehingga mengerti apa yang disampaikan yaitu syariat islam dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupannya.
Melalui komik memang dalam gambar yang terdapat percakapannya itu mengandung pesan sehingga orang yang melihat dan membca bisa menambah sedikit pengetahuannya. Dengan gambar yang lucu, unik, dengan pesan yang terkandung kadang lebih menarik orang-orang “amah” untuk membcanya dari pada membaca kitab/buku yang hanya ada tulisannya saja.
Sebenarnya ahsan nggak sih dakwah lewat komik???yang namanya komik pastinya gambarnya ada makhluk hidupnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Melaknat Pembuat/ Pelukis Gambar Makhluk yang Bernyawa ‘Aun bin Abi Juhaifah mengabarkan dari ayahnya bahwa ayahnya berkata:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الدَّم وَثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الأَمَة. وَلَعَنَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ, وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرَ “Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari harga darah, harga anjing dan dari penghasilan budak perempuan (yang disuruh berzina). Beliau melaknat wanita yang membuat tato dan wanita yang minta ditato, demikian juga pemakan riba dan orang yang mengurusi riba. Sebagaimana beliau melaknat tukang gambar.” HR. Al-Bukhari
Seseorang pernah datang menemui Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Orang itu berkata: “Aku bekerja membuat gambar-gambar ini, aku mencari penghasilan dengannya.” Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: “Mendekatlah denganku.” Orang itupun mendekati Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: “Mendekat lagi.” Orang itu lebih mendekat hingga Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma dapat meletakkan tangannya di atas kepala orang tersebut, lalu berkata: “Aku akan beritakan kepadamu dengan hadits yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku mendengar beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ “Semua tukang gambar itu di neraka. Allah memberi jiwa/ ruh kepada setiap gambar (makhluk hidup) yang pernah ia gambar (ketika di dunia). Maka gambar-gambar tersebut akan menyiksanya di neraka Jahannam.”
"Sesungguhnya pemilik (pembuat) gambar-gambar ini akan disiksa hari kiamat, dan dikatakan kepada mereka, 'hidupkanlah apa yang telah kalian buat!"'(HR. Bukhari) so, ahsankah jika dakwah kita melalui komik dengan gambar bernyawa dan yang digambar anggota tubuh yang lengkap? Inginnya berdakwah, menyeru kebaikan kepada orang lain, tapi caranya tidak benar.
Yang menandakan gambar itu bernyawa adalah kepalanya jika menggambar makhluk hidup dengan menggambar anggota yang ada dikepala tidak lengkap missal tanpa mata,hidung bibir dll, insyaallah tidak mengapa.
Umar bin Abdul Azis berkata”Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan.
‘ala kulli haal….sebelum berdakwah kita harus tau ilmunya dulu serta tau bagaimana cara berdakwah yang baik dan penuh hikmah.
Wallahu musta’an…
disadur dari note kami Dakwah Lewat Komik
Khusnul Rofiana
Green Room, Tambakbayan
3 Januari 2013
0 comments:
Post a Comment