Share
div id='fb-root'/>

Kaya tidak diukur dengan banyaknya harta

“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bertakwa itu dimana saja

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutkanlah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapuskannya dan berakhlaqlah dengan sesama dengan akhlaq yang baik.”(HR Tirmidzi 1987)

Mudahkan Kesulitan Saudara Kita

“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.”(HR Muslim 2699)

Segeralah Bertaubat

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron: 133)

Bersemangatlah untuk Beramal Shalih

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)

Thursday, January 3, 2013

Dakwah Lewat Komik


“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(QS An Nahl 125)

Dakwah bukan sekedar kewajiban,tapi merupakan kebutuhan. Jika itu merupakan kebutuhan berarti lebih dari sekedar kewajiban. Harus dilakukan agar hajatnya terpenuhi. Hajat untuk mencapai ridho Allah.

Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka pahala bagi dirinya sendiri ditambah pahala sebanyak orang lain yang mengikuti (HR Muslim)
Subhanallah…begitu nikamatnya orang yang menyeru kebaikan.
Dalam menyeru kebaikan perlu penyampaian dengan baik dan penuh hikmah. Makanya sebelum berdakwah kita perlu berilmu terlebih dahulu. Al ‘ilmu qablal qauli wal ‘amali. Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan. Agar dakwah yang kita sampaikan benar, tidak sia-sia  dan pastinya sesuai al qur’an dan as sunnah menurut pemahaman salafushshaleh jadi kita harus punya ilmu dahulu.

Dewasa ini dakwah bisa melalui media apapun, termasuk lewat komik. Teringat seorang saudara berkata “kita berdakwah juga perlu menyesuaikan objek dakwah kita” jadi mereka tidak terlalu asing dengan cara kita berdakwah dan bisa menerima. Memang dalam berdakwah perlu dengan hikmah. Menyentuh objek dakwah sehingga mengerti apa yang disampaikan yaitu syariat islam dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupannya.
Melalui komik  memang dalam gambar yang terdapat percakapannya itu mengandung pesan sehingga orang yang melihat dan membca bisa menambah sedikit pengetahuannya. Dengan gambar yang lucu, unik, dengan pesan yang terkandung kadang lebih menarik orang-orang “amah” untuk membcanya dari pada membaca kitab/buku yang hanya ada tulisannya saja.
Sebenarnya ahsan nggak sih dakwah lewat komik???yang namanya komik pastinya gambarnya ada makhluk hidupnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Melaknat Pembuat/ Pelukis Gambar Makhluk yang Bernyawa ‘Aun bin Abi Juhaifah mengabarkan dari ayahnya bahwa ayahnya berkata:

إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الدَّم وَثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الأَمَة. وَلَعَنَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ, وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرَ “Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari harga darah, harga anjing dan dari penghasilan budak perempuan (yang disuruh berzina). Beliau melaknat wanita yang membuat tato dan wanita yang minta ditato, demikian juga pemakan riba dan orang yang mengurusi riba. Sebagaimana beliau melaknat tukang gambar.” HR. Al-Bukhari

Seseorang pernah datang menemui Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Orang itu berkata: “Aku bekerja membuat gambar-gambar ini, aku mencari penghasilan dengannya.” Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: “Mendekatlah denganku.” Orang itupun mendekati Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: “Mendekat lagi.” Orang itu lebih mendekat hingga Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma dapat meletakkan tangannya di atas kepala orang tersebut, lalu berkata: “Aku akan beritakan kepadamu dengan hadits yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku mendengar beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ، يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ “Semua tukang gambar itu di neraka. Allah memberi jiwa/ ruh kepada setiap gambar (makhluk hidup) yang pernah ia gambar (ketika di dunia). Maka gambar-gambar tersebut akan menyiksanya di neraka Jahannam.”
"Sesungguhnya pemilik (pembuat) gambar-gambar ini akan disiksa hari kiamat, dan dikatakan kepada mereka, 'hidupkanlah apa yang telah kalian buat!"'(HR. Bukhari) so, ahsankah jika dakwah kita melalui komik dengan gambar bernyawa dan yang digambar anggota tubuh yang lengkap? Inginnya berdakwah, menyeru kebaikan kepada orang lain, tapi caranya tidak benar.

Yang menandakan gambar itu bernyawa adalah kepalanya jika menggambar makhluk hidup dengan menggambar anggota yang ada dikepala tidak lengkap missal tanpa mata,hidung bibir dll, insyaallah tidak mengapa.

Umar bin Abdul Azis berkata”Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan.
‘ala kulli haal….sebelum berdakwah kita harus tau ilmunya dulu serta tau bagaimana cara berdakwah yang baik dan penuh hikmah.

Wallahu musta’an…

disadur dari note kami Dakwah Lewat Komik

Khusnul Rofiana
Green Room, Tambakbayan
3 Januari 2013

Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Ukhuwah itu Indah


Sebuah kisah dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam beserta sahabatnya Abu Bakar As Sidiq.
Suatu ketika dalam perjalanan ke Madinah, Rasululllah dan Abu Bakar  bersembunyi di gua tsur. Rasulullah tidak terbiasa menaiki tempat seperti itu. Tempat itu diimpit bebatuan runcing dan tajam sedangkan beliau tidak beralas kaki. Kaki beliau pun terluka parah. Melihat hal itu, Abu Bakar menuntun Rasulullah hingga mulut gua. Ketika Rasulullah akan masuk, Abu Bakar mencegahnya dan berkata,:Janganlah engkau masuk hingga aku masuk terlebih dahulu.”
Abu Bakar masuk dan meraba-raba rongganya. Ia mendapati tiga lubang kecil. Disobeknya kain untuk menutupi satu lubang dan dua lubang yang lain ditutup dengan kedua kakinya karena khawatir jika lubang itu adalah sarang binatang buas. Kemudian ia mengundang Rasulullah untuk masuk. Karena sangat letih, beliau tertidur.
Kekhawatiran Abu Bakar terbukti, disalah satu lubang yang ia tutupi dengan kakinya terdapat ular berbisa. Kaki Abu Bakar dipatuk. Namun, dalam keadaan demikian ia tidak menarik kakinya agar ular itu tidak keluar dari tempatnya kemudian membangunkan rasulullah. Karena rasa sakit yang begitu hebat, Abu Bakar tidak kuasa menahannya dan air mata kesakitan menetes di wajah Rasulullah. Beliau terkejut dan bangun.
Ketika beliau mengetahui kaki Abu Bakar dipatuk ular, maka beliau mengobati luka itu hingga sembuh.
Saat siang menjelang,cahaya pun masuk ke gua. Rasulullah melihat Abu Bakar tidak lagi memakai bajunya. Ketika ditanya Abu Bakar pun menceritakan tentang bajunya yang disobek untuk menutup lubang dalam gua. Rasulullah mengangkat tangan beliau sambil berdoa “ Ya Allah, jadikan Abu Bakar sederajat denganku di Hari Kiamat.”

Subhanallah,..begitu besar kekuatan ukhuwah hingga mengantarkan ia melihat wajah Allah.
Rasulullah bersabda: “laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba li akhiihi maa yuhibbu linafsih”. Tidak beriman seorang diantara kamu hingga mencintai saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri.

Belajar dari kisah persahabatan di atas, Abu Bakar berusaha menjaga kenyamanan Rasulullah, mengutamakan beliau serta mencintai beliau lebih dari mencintai diri sendiri sampai dia rela mengorbankan diri. Dengan pengorbanan dan kecintaan kepada Rasulullah, Rasulullah pun mencintainya dan mendoakan kebaikan untuknya.
Akankah ukhuwah kita dengan sesama seperti itu?
Salah satu golongan yang akan dinaungi oleh ALLAH pada saat hari kiamat adalah dua orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. Jika ukhuwah itu dilandasi dengan ketaqwaan, maka ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia akan mengingat Allah.
Ada beberapa cara agar ukhuwah makin erat, antara lain:
  1. Katakanlah jika engkau mencintainya. Rasulullah terbiasa berkata:”Uhibbuka fillah” kepada sahabatnya.
  2. Berilah hadiah. Rasulullah bersabda “tahaadu tahaabbu”,saling memberi hadiahlah kamu maka kamu akan saling mencintai. Dengan memberi hadiah akan terjalin kedekatan hati.
  3. Menghibur saat sedih,mendengarkan dengan perhatian ketika sedang berbicara .
  4. Husnudzon, berbaik sangka terhadap saudara kita. Inna ba’ada dzanni itsmu. Sesungguhnya prasangka itu adalah dosa.
  5. Saling menolong dalam kebaikan. ….tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa…
  6. Itsar, mengutamakan kepentingan saudara kita demi kebaikan
  7. Saling mendoakan. Rasulullah bersabda.”Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan (kebaikan) untuk saudaranya yang tidak sedang bersamanya kecuali malaikat berkata “semoga engkau mendapat yang semisalnya.” Ketika bertemu saudara kita, mengucapkan “assalamu’alaykum, barakallahu fiik, jazakallahu khairan” dsb juga merupakan doa yang akan membahagiakan hatinya.
  1. Saling menasihati. Nasihat merupakan salah satu bentuk kepedulian karena kita menghendaki kebaikan kepada saudara kita.”...saling menasihati supaya menaati kebenaran dan kesabaran.”
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS Az Zukhruf 67)

Khusnul Rofiana
3-1-2013
@green room Tambakbayan

Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More