Share
div id='fb-root'/>

Thursday, December 13, 2012

Bagaimana Menjaga Diri dari Kejahatan Para Dukun dan Tukang Sihir?

Share on :


BAGAIMANA MENJAGA DIRI DARI KEJAHATAN PARA DUKUN DAN TUKANG SIHIR? 
(1) Ada sebuah keluarga yang sebelumnya demikian harmonis. Mereka hidup dengan bahagia di rumah mereka. Seorang wanita penggoda tidak menyukai keadaan tersebut, dia ingin merebut sang ayah dari keluarga tersebut. Si wanita jahat itu pun datang ke seorang dukun agar si dukun dengan bantuan para syaithan bisa menyihir sang ayah agar jatuh hati padanya.

Keluarga yang tadinya harmonis mulai dipenuhi dengan konflik. Ayah tak lagi cinta pada ibunda, tak lagi cinta pada keluarga. Dia pun meninggalkan kebahagiaan keluarga dan jatuh ke pelukan sang wanita penggoda...

Ada seorang gadis manis. Di sekolah dia adalah teladan bagi teman-temannya. Tapi entah kenapa belakangan ini dia mendadak memikirkan seorang pemuda. Pemuda itu jauh dari tampan, akhlaknya pun bejat tak karuan. Tapi hasrat sang gadis serasa tak terbendung. Senantiasa ada yang mendorongnya untuk bertemu sang pemuda meski hati kecilnya mencoba menolak. 

Sang pemuda ternyata telah memikat sang gadis dengan sihir. Dia datang ke seorang dukun untuk mengguna-gunai sang gadis jelita. Akhirnya di bawah pengaruh sihir, sang gadis pun terjatuh pada perbuatan nista dengan si pemuda tadi.

Dan yang pernah ramai dibicarakan di berbagai media...
Seorang wanita muda begitu menderita. Di dalam tubuhnya ditemukan banyak paku. Berulang kali operasi dilakukan untuk mengeluarkan paku-paku tersebut, tapi tetap saja paku tak hilang dari tubuhnya..

Semua ini adalah akibat perbuatan para dukun dan tukang sihir. Sangat disayangkan kejahatan mereka banyak tersebar di negeri kita tanpa bisa dikenai tindakan hukum. Tidak seperti di Negeri Tauhid Saudi Arabia yang pelakunya dihukum penggal, di Indonesia, yang penduduknya mayoritas muslim, dukun-dukun dengan mudahnya menjajakan jasa mereka melalui beragam media tanpa ada yang bisa mencegah mereka.

Oleh karena itu dibutuhkan benteng pribadi yang kuat untuk menghalangi kejahatan para dukun dan tukang sihir kafir tersebut. Perkara yang paling penting dan paling efektif adalah membentengi diri dengan dzikir-dzikir syar'i serta doa-doa dan ta'awudzat (zikir meminta perlindungan Allah –pent) yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti:

1. Membaca AYAT KURSI (ayat ke-255 dari surat Al Baqarah) setiap pada awal pagi setelah shalat Fajr, dan di awal malam sebelum shalat maghrib, serta sebelum tidur.

2. Membaca surat Qulhuwallahu Ahad (Al Ikhlas), Qul A'udzubirabbil Falaq (Al Falaq) dan Qul A'udzubirabbinnas (An Naas) masing-masing tiga kali setiap awal pagi setelah shalat Fajr, dan di awal malam sebelum shalat maghrib. Demikian juga membacanya satu kali setelah salat wajib dan sebelum tidur.

3. Membaca dua ayat dari akhir surat Al-Baqarah pada setiap awal malam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

من قرأ الآيتين من آخر سورة البقرة في ليلة كفتاه

"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya."

4. Memperbanyak ta'awudz (memohon lindungan) dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa-apa yang Allah ciptakan setiap malam dan siang, dan ketika tiba di sebuah bangunan, gurun, lembah atau laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

(من نزل منزلاً فقال: أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق، لم يضره شيء حتى يرحل من منزله ذلك)

"Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan: 'A'uudzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa khalaq' (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu." (HR. Muslim)

Zikir-zikir serta ta'awudz ini merupakan sebab terbesar dalam membentengi diri dari kejahatan sihir dan kejelekan-kejelekan lainnya bagi siapa saja yang menghapalkannya dengan disertai jujurnya iman serta berpegang dengan kuat dan kokoh kepada Allah semata. (BERSAMBUNG)

Ditulis di Darul Hadits Syihir – Hadramaut, 28 Muharram 1434 H, 12/12/2012

Referensi: Hukmu As Sihri wal Kahaanah karya Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz (mufti Kerajaan Saudi Arabia)

ditulis oleh Ustadz Wira Mandiri Bachrun pada status facebook

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More