Marwan bin al Hakam bin Abu al ‘Ash, ayah Abdul Malik al Umawi, yang menjabat sebagai khalifah di penghujung tahun 64 H.
Hammad bin Zaid meriwayatkan, Amr bin Ubaid al Anshari menceritakan kepadaku, Abu Az Zu’aizah, sekretaris Marwan, menceritakan kepadaku bahwa:
Marwan meminta Abu Hurairah datang agar ia dapat bertanya kepadanya. Sementara aku disuruhnya duduk di balik tirai untuk mencatatnya. Hingga ketika sudah berganti tahun, ia meminta Abu Hurairah datang kembali kepadanya, dan mendudukkannya di balik tirai, lalu ia bertanya kepadanya tentanghadits-hadits yang terdapat dalam kitab itu, ternyata Abu Hurairah tidak menambah dan tidak mengurangi, tidak mendahulukan dan tidak mengakhirkan (sesuai dengan apa yang pernah saya catat). Siyar A’lam an Nubala’ (2/598-599) dan al Bidayah wa an Nihayah (8/106)
Marwan meminta Abu Hurairah datang agar ia dapat bertanya kepadanya. Sementara aku disuruhnya duduk di balik tirai untuk mencatatnya. Hingga ketika sudah berganti tahun, ia meminta Abu Hurairah datang kembali kepadanya, dan mendudukkannya di balik tirai, lalu ia bertanya kepadanya tentanghadits-hadits yang terdapat dalam kitab itu, ternyata Abu Hurairah tidak menambah dan tidak mengurangi, tidak mendahulukan dan tidak mengakhirkan (sesuai dengan apa yang pernah saya catat). Siyar A’lam an Nubala’ (2/598-599) dan al Bidayah wa an Nihayah (8/106)
Imam Adz Dzahabi berkata, “Hendaknya hafalan itu seperti ini.” Imam Asy Syafi’i berkata, “Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada masanya.”
Disalin dari Buku
Bukan Seorang Pendusta
Penulis: DR. Muhammad Dhiya’ur Rahman al-A’zhami
Penerbit: Pustaka At Tazkiya
Bukan Seorang Pendusta
Penulis: DR. Muhammad Dhiya’ur Rahman al-A’zhami
Penerbit: Pustaka At Tazkiya
toko-muslim.com
0 comments:
Post a Comment