Share
div id='fb-root'/>

Sunday, June 26, 2011

Sebab-Sebab Terhapusnya Berkah

Share on :

Pertanyaan:

Seorang wanita berinisial (A-'a) dari Riyadh mengatakan dalam pertanyaannya: Saya membaca bahwa di antara dampak dari perbuatan dosa adalah siksaan dari Allah سبحانه و تعالى dan terhapusnya berkah, maka saya menangis karena takut kepada Allah سبحانه و تعالى, berilah petunjuk kepada saya, semoga Allah membalaskan kebaikan kepada kalian?

Jawaban:
Tidak disangsikan lagi bahwa melakukan dosa termasuk penyebab kemurkaan Allah سبحانه و تعالى dan di antara penyebab terhapusnya berkah, tertahan turun hujan, penguasaan musuh, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى,

"Dan sesungguhnya kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran." (Al-A'raf: 130)
Dan firman Allah, "Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosa-nya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang menguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (Al-Ankabut: 40)
Ayat-ayat tentang hal ini sangat banyak.
Dan tersebut dalam hadits shahih dari Nabi صلی الله عليه وسلم bahwa beliau bersabda,Ø¥ِÙ†َّ الرَّجُÙ„َ Ù„َÙŠُØ­ْرَÙ…ُ الرِّزْÙ‚َ بِالذَّÙ†ْبِ ÙŠُصِÙŠْبُÙ‡ُ
"Sesungguhnya seseorang ditahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya." [1]
Setiap muslim dan muslimah wajib bersikap waspada dari segala dosa dan bertaubat dari dosa di masa lalu disertai berbaik sangka kepada Allah, mengharapkan ampunanNya, dan takut dari murka dan siksaNya, sebagaimana firman Allah dalam kitab-Nya yang Mulia tentang hamba-hamba-Nya yang shalih,
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." (Al-Anbiya':90). 
Dan firmanNya, "Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan adzabNya; sesungguhnya adzab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti." (Al-Isra': 57)

Dan firmanNya سبحانه Ùˆ تعالى, "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah: 71)

Disyari'atkan bagi mukmin dan mukminah agar melakukan sebab-sebab yang dibolehkan oleh Allah سبحانه و تعالى. Dan dengan hal tersebut, ia menggabungkan antara takut, raja' (mengharap) dan melakukan segala sebab, serta bertawakkal kepada Allah سبحانه و تعالى, berpegang kepadaNya untuk mendapatkan yang dicari dan selamat dari yang ditakuti.

Dan Allah سبحانه Ùˆ تعالى yang Maha Pemurah, berfirman, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (Ath-Thalaq: 2-3)

Dan yang berfirman, "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Ath-Thalaq: 4)

Dan Dialah yang berfirman, "Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."(An-Nur: 31)

Wahai saudariku, Anda harus bertaubat kepada Allah terhadap semua dosa di masa lalu dan istiqamah (konsisten) dalam ketaatan kepada-Nya serta berbaik sangka dengan-Nya, waspada terhadap sebab-sebab kemurkaan-Nya, bergembiralah dengan kebaikan yang banyak dan akhir yang terpuji. Hanya Allah سبحانه و تعالى yang memberikan taufiq.

Footnote:
[1] HR. Ibnu Majah dalam al-Fitan (4022); Ahmad (21881)
Rujukan: Majalah al-Buhuts, edisi (31) hal 120-121 Syaikh Bin Baz.
Dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More