Share
div id='fb-root'/>

Monday, January 2, 2012

Langkah Untuk Menang

Share on :


Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, umat Islam ditimpa bencana kekalahan bertubi-tubi. Kebanyakan orang lupa tentang sebab-sebab kekalahan dan musibah ini. padahal Allah berfirman,
“Artinya: Katakanlah, ‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.’” [Ali Imran: 165]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
“Artinya: Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [Asy-Syura: 30]
Seandainya umat kita -baik penguasa maupun rakyat- mau menghayati Kitab Allah, kemudian mengamalkan hukum-hukum, serta hikmah-hikmahnya, niscaya mereka akan melakukan upaya-upaya untuk menang melawan musuh-musuhnya. Dan niscaya pula akan mengetahui sunatullahterhadap mahluk-Nya -yang tidak pernah berubah, berganti dan bergeser- sepanjang masa.
Faktor-faktor menang melawan musuh -sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Allah- banyak, di antaranya:

[1]. TAUHID, IMAN SHALIH.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh-sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.” [An-Nur: 55]
[2]. SIAPA YANG MENOLONG AGAMA ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENOLONGNYA.
Menolong agama Allah ialah:
[a]. Dengan menegakkan syariat-Nya dan dengan mengikuti petunjuk Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, untuk mewujudkan peribadatan hanya kepada Allah, menghidupkan sunnah dan mematikan serta memberantas bid’ah.
[b]. Dengan memberikan loyalitas kepada Ahlus Sunnah wal Jama’ah, serta memberikan permusuhan kepada pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah.
[c]. Dengan melaksanakan amar ma’ruf-nahi mungkar, serta jihad melawan musuh-musuh Allah di manapun mereka berada.
[d]. Menolong agama Allah ialah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya; menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, serta meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Artinya: Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” [Al-Hajj: 160]
Orang yang demikian keadaannya, niscaya tidak akan dapat dikalahkan. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman,
“Artinya: Jika Allah menolong kamu, maka tak ada-lah orang yang dapat mengalahkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?” [Ali Imran: 160]
[3]. SABAR DAN TAQWA ADALAH SEBAB DATANGNYA PERTOLONGAN DAN BANTUAN ALLAH.
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan orang yang bersabar dan bertaqwa untuk memberikan pertolongan, kemenangan, bantuan, keberuntungan dan punahnya tipu daya musuh. AllahSubhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya: Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu.” [Ali-Imran: 125-126]
“Artinya: Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tidak sedikitpun mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” [Ali-Imran : 120]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Artinya: Ketahuilah bahwa jalan keluar disertai kesulitan, bahwa kemenangan disertai kesabaran dan sesungguhnya bersama kesukaran terdapat kemudahan.” [Hadits shahih seperti dikatakan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dalam Iqazh Al-Hinam Muntaqa Jami'al-Ulum wa Hikam, hal. 280, diriwayatkan oleh Ahmad, Abd bin Humaid, dan lain-lain]
[4]. SETIAP ORANG YANG TERANIAYA [DIZALIMI] MENDAPAT JANJI PERTOLONGAN DARI ALLAH, APALAGI JIKA IA SEORANG MUKMIN YANG BERTAQWA.
Itu karena kezaliman adalah kegelapan. Allah telah mengharamkan kezaliman pada diri-Nya, dan Dia telah menjadikan kezaliman itu haram bagi mahluk-Nya. Allah memerintahkan supaya memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi. Allah menjadikan doanya orang yang terzalimi (teraniya) makbul dan tidak ada penghalang yang menutupi doa itu dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman,
“Artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesunguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” [Al-Hajj: 39]
“Artinya: Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiyayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya.” [Al-Hajj: 60]
Terdapat pula riwayat bahwa Allah pada hari kiamat akan mengqishas kambing yang bertanduk karena menganiaya kambing yang tidak bertanduk [Hadits Riwayat Tirmidzi. Ini merupakan sempurnanya keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Terhadap binatang saja demikian, apalagi terhadap suatu masyarakat yang dikucilkan, diusir dari negerinya sendiri, dilarang menggunakan senjata untuk melakukan perlawanan terhadap musuhnya dan tempat tinggalnya di pencar-pencar].
[5]. MENGIKUTI AGAMA SECARA BENAR DIJANJIKAN MENDAPAT PERTOLONGAN.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Artinya: Dialah (Allah) yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Alquran/ ilmu yang bermanfaat) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” [At-Taubah: 33]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Artinya: Sungguh-sungguh perkara (Islam) ini akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang. Dan tidak akan tersisa sebuah rumah tembokpun, tidak pula rumah ilalangpun kecuali Allah akan masukkan agama ini ke dalamnya; dengan kemulian orang mulia atau dengan kehinaan orang hina. Kemuliaan yang Allah muliakan Islam dengannya (orang mulia tersebut), dan kehinaan yang Allah hinakan kekafiran dengan orang hina tersebut.” [Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Bisran, Thabrani, Ibnu Mandah, Al-Hafidz Abdul Ghani Al-Naqdisi, Al-Hakim dan lain-lainnya. Lihat Silsilah Shahihah, no. 3]
Ini adalah janji yang termuat dalam Kitab Allah dan tertuangkan melalui lisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamJanji Allah tidak mungkin diingkari, sebab Allah tidak mengingkari janji.
[6]. PERSELISIHAN ADALAH SEBAB KEGENTARAN DAN KEKALAHAN.
Umat Islam tidak mengalami kekahan kecuali karena pertentangan dan perpecahan mereka. Seandainya mereka bersatu padu dalam kalimat tauhid, bersatu bahasanya, sama-sama berpegang teguh pada tali Allah, berjihad melawan musuh-musuhnya untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menegakkan tauhidullah serta memberantas habis kemusyrikan, niscaya Allah menolongnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Artinya: Dan janganlah kamu saling bertentangan (berbantah-bantahan), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar.” [Al-Anfal: 46]
[7]. MELAKUKAN PERSIAPAN UNTUK BEPERANG; MORIL MAUPUN MATERIIL.
Yaitu dengan melakukan upaya-upaya sesuai dengan Sunnah Nabawiyah yang telah ditempuh oleh para nabi, padahal para nabi adalah orang-orang yang sangat jujur dan tawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah muncul dengan mengenakan dua buah bajuzirah dalam salah satu pertempuran, beliau juga memakai pelindung kepala dalam peperangan.
Demikian pula para sahabatnya-pun mengenakan baju zirah yang menyelimuti seluruh tubuh. Dan ini semua tidak menghilangkan tawakkal kepada Allah Subahanhu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sangggupi dan kuda-kuda yang ditambat untuk berperang.” [Al-Anfal: 60]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menafsirkan ayat di atas dengan sabdanya,
“Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melepaskan anak panah (menepatkan sasaran -pen). Ketahuilah bahwa kekuatan adalah melepaskan anak panah (menepatkan sasaran-pen).” [Hadits Riwayat Muslim]
(Demikianlah) kita memohon kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala agar Dia memberikan taufiqkepada kita untuk melakukan usaha-usaha ke arah kemenangan melawan kaum Yahudi dan melawan semua musuh Islam lainnya. Pada hari kemenangan itulah kaum Mukminin bergembira ria mendapat pertolongan Allah. Dan itu tidaklah sulit bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(Disalin dari Editorial Majalah Al-Ashalah Edisi 30/Th. V/15 Syawal 1421H. Sebuah tulisan yang merupakan kata penutup redaksi Al-Ashalah)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More