Share
div id='fb-root'/>

Friday, December 23, 2011

Menjual Kartu Natal

Share on :


Menjual Kartu Natal

Menjual Kartu Natal

Pertanyaan:
Saya berprofesi sebagai akuntan, pada saat berkerja (di toko tempat saya berkerjapen.) saya mendapati kartu Natal yang memuat ungkapan seperti: Isa adalah Allah – dan Dia mencintai Anda dll. Apakah saya melakukakn perbuatan kufur yang bisa mengeluarkan dari Islam? Aku membenci kesyirikan, apakah aku menjadi kafir?

Jawaban:
Selama iman mantap dalam hati dan membenci kesyirikan yang dipratikkan orang-orang Nasrani, maka Anda tidaklah kafir. Anda adalah seorang muslim selama Anda berpegang teguh pada tauhid dan tidak terpengaruh dengan sesuatu yang dapat mengeluarkan dari Islam. Namun yang perlu Anda ketauhi bahwasanya tidak boleh seorang muslim membantu orang kafir dengan wasilah apa pun demi memeriahkan hari raya mereka dan menyemarakkan pestanya, di antara bentuk bantuan tersebut adalah transaksi perdagangan barang yang bisa menyukseskan dan memeriahkan acara tersebut.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan dalam bukunya Iqtidha Ash-Shirathal Mustaqim Mukholafatu Ashhabil Jahim “Adapun transaksi dagang seorang muslim dengan orang-orang kafir dalam perkara yang dapat membantu memeriahkan hari raya mereka baik berupa makanan, pakaian, dsb. atau memberi hadiah, maka yang demikian ini dikategorikan sebagai menolong terselenggaranya perayaan yang diharamkan. Pendapat ini dianalogikan dari prinsip yang umum “Tidak boleh mengadakan transaksi dagang dengan orang kafir anggur atau sari buah lainnya yang akan mereka jadikan khamr. Demikian juga tidak boleh menjual senjata kepada mereka yang akan mereka gunakan untuk berperang melawan muslim.” Dinukil dari Abdul Malik bin Jabib dari ulama malikiyah mengenai perkataannya, “Seandainya engkau merenungkan bahwasanya tidak halal bagi seorang muslim berdagang dengan seorang Nasrani untuk kemaslahatan hari raya mereka, tidak menjual daging (demi acara tersebut pen.), lauk-pauk, tidak juga pakaian, atau meminjamkan kendaraan, dan tidak berpartisipasi terhadap sesuatu apa pun yang menyokong hari raya mereka, karena yang demikian itu termasuk memuliakan kesyirikan mereka.” (Al-Iqtidha, Hal. 229 dan 231)
Kami memohon kepada Allah agar mengokohkan kita dalam kebenaran dan menjauhkan kita dari sesuatu yang batil, mengaruniakan kita rezeki yang baik dari sisi-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada nabi kita Muhammad
Disadur dari: http://www.islamqa.com/ar/cat/2021
Penyunting bahasa: Tim Konsultasi Syariah

Materi terkait natal dan tahun baru:

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More