Share
div id='fb-root'/>

Sunday, December 25, 2011

Laki-Laki, Suami Gemuk, Futsal Dan Ukhuwah

Share on :

Laki-Laki, Suami Gemuk, Futsal Dan Ukhuwah

 
Sekilas kata-kata di atas kurang “nyambung”. Akan tetapi jika diperhatikan dengan seksama maka ada benang merah agar menjadi sebuah tulisan.
LAKI-LAKI
Sosok laki-laki identik dengan sifat dasar mereka sebagimana yang diungkapkan oleh para psikologi dan ahli sifat manusia, yaitu cuek, mengutamakan logika, praktis, harga diri, berpikir masa akan datang, menaklukkan, mengutamakan hasil dan berpikir global. Namun kumpulan sifat ini, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya memang diciptakan agar kelak bisa menjadi pemimpin. Minimal menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Allah Ta’ala berfirman
,الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa’: 34)

Salah satu sifat yang kita sorot disini adalah cuek. Mungkin sesama laki-laki tidak terlalu bisa melihat kontrasnya sifat ini. Karena jelas, mereka sama-sama cuek. Bisa kita lihat jika kita masuk ke asrama atau wiswa laki-laki, maka pandangan tidak biasa di mata wanita akan nampak, seperti lantai yang setengah bersih, panci kotor diatas kompor, handuk di atas kursi dan sepatu dengan kaos kaki berserakan di depan pintu. Tetapi para laki-laki sepertinya santai saja dan sudah biasa yang seperti ini.
Bagi yang sudah berumah tangga, maka mereka bisa melihat bagaimana protes para istri terhadap sikap cuek para suami, mulai dari tidur mendengkur tengah malam di saat anak bangun menangis. Cuek dengan curhat para istri dengan berkata, “sudah, ga apa-apa; sudah, tenang aja; wah kayak gini gampang”. Dan umumnya cuek dengan penampilan dirinya. Padahal wanita sangat jauh dari sikap cuek alias sensitif dan perhiasannya adalah perhatian.
Yang lebih kita sorot lagi adalah cuek terhadap penampilannya. Jangan salahkan sepenuhnya para istri jika mereka menyambut para suami yang pulang dengan baju lusuh, agak bau dapur dan tidak berhias. Lha wong suami kalau di rumah juga biasanya sarungan plus kaos putih lusuh kayak penjual-penjual di pinggir jalan, rambut jarang disisir, pakai parfum hanya keluar rumah saja. Dan yang kurang adil adalah suami jarang membelikan istri pakaian yang bagus-bagus, pakaian dengan mode terkini dan pakaian yang [maaf] agak menggoda serta jarang membelikan parfum pilihannya buat istrinya. Tentu dengan catatan dipakai di rumah untuk dipersembahkan bagi para suami mereka.

Solusi bersama
Mudahan dengan mengerti sifat dasar laki-laki ini wanita bisa lebih bijaksana menyikapi dan laki-laki juga lebih bijaksana memperbaiki dan begitu juga sebaliknya. Solusi dari itu semua adalah komunikasi dan keterbukaan. Dalam hal ini laki-laki lebih banyak memegang kunci, karena laki-laki lebih diberi ketenangan dengan kecuekannya dalam menghadapi permasalahan. Laki-laki yang lebih dulu mengajak untuk bermusyawarah kecil. Musyawarahkanlah apa yang diinginkan suami dan apa yang diinginkan istri dan apa yang diperlu sama-sama diperbaiki serta apa-apa yang masih bisa ditolerir dan mentok sudah tidak bisa ditolerir lagi. Allah Ta’ala berfirman,
وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya” [Ali-Imran : 159]

Dan merupakan kebiasan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambermusyawarah dengan istri beliau, saling curhat dan bertukar pikiran. Kita lihat contoh ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan wahyu pertama kali dan pulang ke rumah istri beliau khadijah radhiallahu ‘anha dengan hati yang bergetar bercampur rasa takut, kemudian beliau meminta diselimuti dan berkata,
لَقَدْ خَشِيْتُ عَلَى نَفْسِيْ
“Sungguh aku mengkhawatirkan diriku (akan binasa).”

Khadijah radhiallahu ‘anha pun menghibur suaminya,
كَلاَّ وَاللهِ، مَا يُخْزِيْكَ اللهُ أَبَدًا، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَحْمِلُ الْكَلَّ،
وَتَكْسِبُ الْـمَعْدُوْمَ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِيْنُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Tidak demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Engkau seorang yang menyambung silaturahim, menanggung orang yang lemah, memberi kecukupan/kemanfaatan pada orang yang tidak berpunya, suka menjamu tamu, dan menolong kejadian yang haq.”
[HR. Al-Bukhari no. 3 dan Muslim no. 401]

Imam Nawawi rahimahullahu menjelaskan perkataan Khadijah yang sangat menghibur suaminya,
(قال العلماء رضي الله عنهم معنى كلام خديجة رضي الله عنها
إنك لا يصيبك مكروه لما جعل الله فيك من مكارم الأخلاق وكرم الشمائل
“Para ulama radhiallahu ‘anhum berkata, “Makna dari ucapan Khadijah radhiallahu ‘anha ini adalah engkau tidak akan ditimpa perkara yang jelek /tidak disukai karena Allah menjadikan pada dirimu akhlak yang mulia dan perangai yang utama.” [Al-Minhaj 2/202, Darul Ihya’ut Turots, cet. Ke-2, asy-Syamilah]

Begitu juga curhat beliau kepada kepada Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengenai para Sahabat yang belum mau menyembelih hewan kurban dan mencukur rambut ketika mereka tidak jadi melakukan haji tahun tersebut karena perjanjian dengan musyrikin Mekkah. Kemudian istrinya berkata,
يَا نَبِيَّ اللهِ، أَتُحِبُّ ذلِكَ؟ اُخْرُجْ، ثُمَّ لاَ تُكَلِّمْ أَحَدًا مِنْهُمْ
حَتَّى تَنْحَرَ بُدْنَكَ، وَتَدْعُو حَالِقَكَ فَيحْلِقَكَ
“Wahai Nabiullah! Apakah engkau ingin mereka melakukan apa yang engkau perintahkan? Keluarlah, lalu jangan engkau mengajak bicara seorang pun dari mereka hingga engkau menyembelih sembelihanmu dan engkau memanggil tukang cukurmu lalu ia mencukur rambutmu.” [HR. Al-Bukhari no. 2731, 2372]
Maka para sabahat langsung mengikuti beliau.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa bercengkrama bersama istrinya sebelum tidur. Saling berbagi, saling curhat dan mencari solusi bersama.
Berkata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur”. [HR Al-Bukhari IV/1665 no 4293, VI/2712 no 7014 dan Muslim I/530 no 763]

Salah satu solusi dalam hal ini misalnya, suami menanyakan parfum apa yang disukai aromanya oleh istri, bagaimana model rambut yang disukai istri, pakaian apa yang disukai istri, bagaimana penampilan yang disukai oleh istrinya.

SUAMI GEMUK
Menyambung dari sifat dasar laki-laki yang umumnya cuek dengan penampilannya. Salah satunya adalah cuek dengan berat badannya. Sampai-sampai ada komentar,
“ikhwan-ikhwan kalau tidak gemuk pasti kurus ceking, jarang ada yang punya tubuh yang menengah ideal”

Lebih-lebih jika sudah menikah, entah kenapa para suami cenderung menjadi lebih cepat gemuk. Mungkin ada beberapa alasan yang menyebabkan para suami lebih cepat gemuk:
-sudah ada yang merawat yaitu istri, mengontrol makan dan gizi para suami, apalagi jika istri pintar masak.
-kebiasaan makan bersama dengan istri satu piring bersama sehingga porsi makan tidak terkontrol dan suami umumnya menjadi “lambung terakhir” jika ada makanan yang tersisa.
-biasanya suami dapat jatah makanan dan snack di kantor, kemudian istri yang sangat cinta dengan suaminya tidak mau makan di rumah sendiri, lebih baik menahan lapar sedikit asalkan bisa makan dan berbincang-bincang bareng dengan suami. Jadi tidak jarang suami makan dua kali pada jam makannya. Makan di kantor dan makan di rumah lagi.
-para suami tidak seperti masa mudanya dulu yang aktif di luar dan banyak bergerak. Ada porsi aktivitas di rumah yang kurang bergerak.
-di rumah terkadang aktivitas seharian lebih banyak porsinya dilakukan oleh istri, seperti mencuci, membersihkan rumah dan mendidik anak.

Mengenai hal ini, sudah selayak para suami tidak “cuek habis” terhadap penampilannya karena beberapa alasan:
-Istri punya hak yang seimbang dengan sama dengan suaminya,
Jika suami berhak atas kecantikan istri, maka istri juga berhak atas ketampanan suami. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf.” [Al-Baqarah: 228]

-Islam mengajarkan agar para suami juga berhias untuk istrinya.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata,
إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَتَزَيَّنَ لِلْمَرْأَةِ كَمَا أُحِبُّ أَنْ تَتَزَيَّنَ لِي لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى
يَقُوْلُ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Sesungghnya aku senang berhias untuk istriku sebagaimana aku suka ia berhias untukku karena Allah berfirman “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya” [Atsar riwayat At-Thobari di tafsirnya II/453, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro VII/295 no 14505, dan Ibnu Abi Syaibah di Mushonnafnya IV/196 no 19263]

-istri juga punya syahwat dan ingin menikmati keindahan ciptaan pada suaminya
Istri juga punya keinginan yang hampir sama dengan suami, hanya saja para istri terkadang berbalut malu berkaitan dengan hal ini. Para istri juga ingin menikmati ketampanan suami, ingin bersandar manja di bahu lebar dan dada bidang suami dan ingin merasakan keperkasaan suami dengan staminanya. Tidak heran karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنما النساء شقائق الرجال
“Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” [HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth]

Belum punya istri sudah gemuk?
In i juga fenomena beberapa laki-laki, belum lagi mereka punya istri yang merawat dan memperhatikan tetapi wajah sudah mulai membulat, pipi di pinggang bersaing dengan pipi “chubby” di wajah, perut sudah mulai “one pack”.
Tentu ini harus dihindari sebisa mungkin, biasanya terjadi pada laki-laki yang tidak ada pekerjaan alias menganggur atau mahasiswa yang skripsinya tidak selsai-selsai, terlalu sibuk duduk diam mengerjakan skripsi bersama cemilan atau mahasiswa yang baru lulus dan belum mendapatkan pekerjaan.
Kurang baik jika umur masih muda tetapi sudah kegemukan, karena:
- biasanya gemuk membuat terlihat lebih tua dan terkesan sudah “bapak-bapak” muka menjadi ber “mutu” alias MUka TUa, padahal umur belum “bapak-bapak”.
-kurang sehat, jika muda saja sudah kegemukan, maka apalagi sudah menikah nanti.
-kurang mengenakkan buat calon istri kelak, karena mereka juga menginginkan tubuh calon suami yang ideal.

Mengenai bahaya kegemukan sepertinya sudah diketahui oleh banyak orang yaitu kurang baik bagi kesehatan, aktifitas, percaya diri dan stamina.

Solusi kegemukan
Pertama kali harus tahu apakah kita kegemukan apa tidak, biasanya langsung terlihat dengan bentuk tubuhnya. Tetapi ada juga yang sudah mulai kegemukan tetapi tidak terlalu kelihatan seperti gemuk tipe “buah pir” kemudian ditambah lagi dengan cara berpakaiannya. Kita juga harus tahu apakah kita sudah mulai kegemukan apa tidak sehingga bisa mengambil ancang-ancang kuat berjuang melawan kegemukan dengan kesungguhan.
Cara sederhana untuk mengetahuinya dengan menggunakan BMI [Body Mass Indeks] dan mengetahui batas-batas alarm kegemukan. Rumusnya mudah dihitung yaitu:
BMI= BB [Kg]/ TB2[meter]
Rentang BMI ada berbagai versi, tentu kita menggunakan versi orang Indonesia/Asia yaitu:
>BB kurang : < 18,5
>BB normal : 18,5 – 22,9
>BB lebih : 23 – 24,9
>Obesitas I : 25 – 29,9
>Obesitas II : ≥ 30

Berhati-hatilah jika sudah masuk keriteria BB lebih.

Cara menjadi lebih kurus hanya dua cara
Berdasarkan ilmu kedokteran yang ada pada kami saat ini, cara untuk menjadi lebih lebih kurus hanya dua cara yaitu mengurangi kalori yang masuk misalnya mengurangi porsi makan dan yang kedua adalah membuang kalori dan lemak berlebih dengan olahraga misalnya. Selain dua cara ini bisa kita katakan [maaf] “omong kosong”. Seperti iklan yang mengatakan bisa lebih kurus tanpa olahraga dan mengurangi porsi makan. Kecuali jika menggunakan cara kilat yang tidak diperkenankan oleh agama semisal operasi sedot lemak dan sejenisnya.
Berbagai tehnik diet bisa dilakukan, intinya adalah mengurangi porsi kalori yang masuk dengan tetap menjaga pasokan gizi. Umumnya mengurangi nasi atau karbohidrat dan makanan berlemak dengan tetap memakan sumber protein, vitamin dan mineral. Bisa dengan meminum susu atau suplemen produk khusus diet.
Pola makan dari berbagai tehnik diet juga hampir sama, yaitu makan pagi seminimal mungkin atau diganti dengan susu atau suplemen dan buah. Kemudian makan siang makan seperti biasa karena siang kalori dibutuhkan karena aktivitas. Kemudian makan malam juga seminimal mungkin sama seperti makan pagi.
Hati-hati dengan pola diet yang salah yang sering dilakukan dengan cara yang salah misalnya asal saja mengurangi makan. Ini bisa menyebabkan kekurangan gizi, tenaga lemah dan maag atau gastritis bisa kambuh. Hati-hati juga terhadap penurunan berat badan yang langsung turun tiba-tiba dengan drastis, karena tubuh akan kaget dengan perubahan yang tiba-tiba. Penurunan berat badan yang ideal adalah 0,5 kg tiap minggu.

Diet yang sederhana dan murah
Yaitu diet dengan minum air. Sehingga tidak perlu membeli produk khusus diet yang mahal dan membeli buah-buahan setiap hari. Bagaimana caranya? Caranya adalah sebelum makan kita minum air sebanyak mungkin sampai agak kembung.Nanti ada sedikit perasaan dan sensasi kenyang dengan air. Kemudian ketika makan yang kita kurangi hanyalah porsi nasinya saja, sedangkan sayur dan lauk tetap porsinya. Kalau perlu tambah porsi sayur yang mengadung serat sehingga kita tidak cepat merasa lapar. Dengan cara ini kita tidak akan kekurangan gizi. Hanya saja memang akan menyebabkan kita akan terasa lemas pada awal-awalnya. Dan ini bisa di atasi dengan meminum sedikit demi sedikit minuman yang mengandung gula seperti teh.

Diet kombinasi dengan olaharaga agar maksimal
Akan tetapi menjadi kurus hanya dengan diet makanan saja tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Ia sebaiknya dibarengi dengan olahraga membuang kalori. Dengan beberapa alasan:
-jika berta badan turun dengan diet mengurangi makanan saja tanpa olahraga, Maka berat badan cepat juga menjadi naik kembali.
Tubuh sensitif dengan makanan karena ingin mengembalikan ke bentuk semula. Jadi sedikit saja makan berlebih atau pola diet kacau, maka tubuh cepat sekali kembali gemuk. Maka hasil usaha yang lama dan jerih payah hilang dalam waktu yang sebentar.
-kulit terlihat kurang segar.
Karena terjadi seperti perenggangan kulit akibat lebih kurus. Kulit tidak elastis dan tidak terlihat muda.
-kurang terlihat sehat dan bugar
Karena mengurangi porsi makan dan tubuh yang tidak tebiasa olahraga memiliki daya tahan yang kurang jika terjadi proses perubahan tubuh seperti ini.

Dan diet mengurangi makan adalah suatu perjuangan berat dan butuh kesungguhan serta banyak ujian dan godaannya. Maka benar-bebar harus punya tekad yang kuat dan supaya tidak putus asa di tengah perjuangan. Maka ingat-ingatlah ajaran Nabi kitashallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.” [HR. Muslim: 47. Kitab Al Qodar]

FUTSAL
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, untuk menyempurnakan perjuangan berat melawan kegemukan maka harus dibarengi dengan olahraga. Jika melihat judulnya, maka ini bukan semata-mata futsal adalah satu-satunya olahraga dan satu-satunya olahraga terbaik. Ini hanya sekedar saran dan mewakili sekian banyak olahraga yang juga sama baiknya. Seperti fitnes untuk menjaga kebugaran dan mendapatkan tubuh yang ideal Yang penting olahraganya benar dan tidak melanggar syariat.

Ada beberapa pertimbangan kami menganjurkan futsal sebagai olahraga pilihan, akan tetapi ini belum tentu yang terbaik bagi setiap individu. Pertimbangan tersebut:
-mudah dijangkau.
mengingat beberapa kota bahkan desa sudah ada fasilitas penyewaan tempat futsal yang mulai menjamur. Jika tidak ada, maka bisa menggunakan lapangan kecil atau asal sekedar lapangan untuk bisa bermain bola atau futsal.
Kemudian mengapa tidak bermain bola dilapangan besar? Main bola dilapangan besar agak cukup merepotkan, karena harus cari lapangan yang luas dan membutuhkan banyak orang dan yang terpenting stamina kebanyakan orang tidak mampu berlari dari ujung lapangan ke ujung yang lain. Dan bisa rentan cedera dan luka jika terjatuh, berbeda dengan lapangan futsal.
Sebenarnya olahraga terbaik untuk diet adalah berenang, karena berenang cepat membakar kalori karena semua anggota tubuh bergerak, akan tetapi kolam renang, pantai atau tempat berenang susah di jangkau di beberapa tempat dan kurang aman bagi mata yang menjaga pandangan, karena ikhtilat/bercampur laki-laki dan wanita. Kemudian pakaiannya juga serba minim saat berenang.
-Murah
Tentu saja murah, karena umumnya biaya menyewa lapangan futsal sekitar 75 ribu sampai 150 ribu perjam dan tentu saja sedikit jika dibagi 10-20 orang. Mungkin berkisar 5-10 ribu perorang. Kita jangan mau kalah dengan perokok yang membakar uang dengan jaminan rusaknya paru-paru setiap hari 10-20 ribu. kita demi kesehatan tentu tidak pelit jika seminggu sekali misalnya mengeluarkan 5-10 ribu.
Silahkan bandingkan dengan olahraga yang lainnya
-Sederhana dan tidak rumit
Futsal atau sepakbola adalah olahraga yang peraturannya sederhana dan tidak rumit. Sepertinya aturannya sangat seusai dengan gerakan naluri manusia dalam bergerak dan berolahraga. Jadi siapa saja bisa untuk ikut bermain tanpa ada pelatihan khsusus tertentu. Bisa kita bandingan dengan olahraga yang lain misalnya basket dengan aturan yang cukup banyak, voli dengan tennik memukul bola agar tangan tidak sakit dan berenang yang sangat perlu latihan dasar agar tidak tenggelam.
-Tidak perlu alat macam-macam
Hanya butuh bola dan sepatu. Bola sudah tersedia biasanya di tempat penyewaan. Sedangkan sepatu, jika tidak punya septu khusus futsal, maka setiap orang umumnya punya sepatu kets atau sepetu biasa. main futsal tidak pakai sepatu juga tidak terlalu bermasalah. Jadi benar-benar praktis.
-dimainkan bersama dan menjalin ukhuwah
Permainan dinikmati bersama-sama, dan sesuatu hal dengan kebersamaan terasa lebih nikmat sebagaimana anjuran gama Islam agar jika bisa, makan itu berjamaah. Makan berjamaah lebih terasa nikmat.
Bandingan dengan olahraga yang lain dan harus mengantri seperti badminton atau tenis.
- Hampir disukai banyak orang dan Identik dengan olahraga laki-laki
Kita tidak mungkin tidak terlalu kesulitan mencari teman-teman yang mau diajak bermain futsal. Karena ini adalah olahraga yang cukup populer dan identik dengan olahraga laki-laki yang menunjukan kejantanan. Bahkan ada yang datang hanya sekedar menonton saja, karena suka dengan olaharag ini. Jadi, insya Allah tidak sulit mencari minimal 10 orang untuk bermain futsal.

Saya tidak hobi main futsal?
Apapun jenisnya yang penting olahraga dan bergerak untuk kesehatan tubuh kita, tidak perlu terpaku hanya olahraga futsal saja. Yang terpenting olahraga teratur dan benar serta tidak melanggar syariat, misalnya olahraga futsal maka hendaknya memakai traning panjang atau celana tiga perempat untuk menutup aurat.

Zaman ini olahraga cukup penting untuk menjaga kesehatan
Pola hidup di zaman modern ini kurang baik untuk kesehatan mulai dair makanan junk food dan siap saji yang identik dengan pengawet dan pemanis buatan, kemudian tekanan dan stresor kerja yang menuntut kerja keras, lembur, cepat dan dinamis. Kemudian pola pikir yang menuntut harus berhasil, hasil yang cepat dan mudah putus asa.
Beberapa faktor tersebut menggeser panyakit akibat degeneratif dan penuaan menjadi penyakit akibat pola hidup seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kanker ganas sampai penyakit aneh yang belum pernah ada sebelumnya.
Jadi, olahraga bagi masyarakat di zaman modern cukup penting, karena olahraga seperti sudah kita ketahui bersama sangat banyak manfaatnya, dari melancarkan peredaran darah, menguatkan fungsi organ utama terutama jantung dan paru-paru, serta saat berolahraga kita mengeluarkan hormon endorphin, yaitu hormon antistress.

Dan menjaga kesehatan agar menjadi mukmin yang kuat fisik dan imannya adalah anjuran agama Islam.
عن رفاعة بن رافع قَالَ : (( قَامَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ عَلَى الْمِنْبَرِ ثُمَّ بَكَى
فَقَالَ : قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الأَوَّلِ عَلَى الْمِنْبَرِ ثُمَّ بَكَى
فَقَالَ : “اسْأَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُعْطَ بَعْدَ الْيَقِينِ خَيْرًا مِنْ الْعَافِيَةِ” ))
Dari Rifa’ah bin Rafi’ berkata, “Abu Bakar Ash-Shiddiq berdiri di atas mimbar lalu menangis. Kemudian ia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun pertama hijrah berdiri di atas mimbar, lalu menangis, dan bersabda: “Hendaklah kalian memohon kepada Allah ampunan dan keselamatan/kesehatan. Setelah dikaruniai keyakinan (iman), sesungguhnya seorang hamba tidak diberi karunia yang lebih baik daripada keselamatan/kesehatan.” [HR. Tirmidzi no. 3481, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al-Hakim dan Al-Albani]
Yang dimaksud dengan [الْعَافِيَةِ] “afiyah” adalah keselamatan dunia-akhirat, keselamatan dunia yaitu selamat dari penyakit dengan kata lain adalah kesehatan.

Olahraganya orang desa dan ulama
Sebaiknya Jangan kita beralasan dengan orang desa yang jarang berolahraga, tetapi aktifitas mereka sudah berolaharaga, seperti berkuda, mengangkat barang dan aktifitas keseharian yang tidak dimanja dengan remote control atau kendaraan mewah.
Begitu juga jangan beralasan dengan ulama atau para ustadz yang sibuk berdakwah sehingga kesannya tidak sempat berolahraga. Tapi ternyata ada juga ulama dan ustadz yang hobi berolahraga. Akan tetapi mereka yang dekat dengan rabb-nya, menjaga kesehatan dengan sebab syar’i yaitu mereka umumnya bisa lebih menjaga tubuh mereka dari maksiat maka Allah menjaga tubuh mereka dari penyakit dan kelemahan. Sebagaimana hadist,
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” [HR. Tirmidzi no. 2516 dan Ahmad 1/303. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Maka salah satu bentuk penjagaan Allah, jika kita menjaga diri dari maksiat kepada-Nya adalah penjagaan kesehatan.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata menjelaskan hadist ini,
كان بعض العلماء قد جاوز المائة سنة وهو ممتع بقوته وعقله،
فوثب يوما وثبة شديدة، فعوتب في ذلك،
فقال: هذه جوارح حفظناها عن المعاصي في الصغر، فحفظها الله علينا في الكبر.
وعكس هذا أن بعض السلف رأى شيخا يسأل الناس
فقال: إن هذا ضعيف ضيع الله في صغره، فضيعه الله في كبره
“Sebagian ulama ada yang sudah berusia di atas 100 tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan. Ada seorang ulama yang pernah melompat dengan lompatan yang sangat jauh. Kemudian ia diperingati dengan lembut. maka Ulama tersebut mengatakan,
“Anggota badan ini selalu aku jaga dari berbuat maksiat ketika aku muda. maka, Allah menjaga anggota badanku ketika waktu tuaku.”
Namun sebaliknya, ada yang melihat seorang sudah jompo/ dan biasa mengemis pada manusia. Maka ia berkata,
“Ini adalah orang lemah yang selalu melalaikan hak Allah di waktu mudanya, maka Allah pun melalaikan dirinya di waktu tuanya.”[Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 249, Darul Aqidah, cet. Ke-1, 142 H]

Pola olahraga yang benar dan yang salah
Olahraga sebaiknya dilakukan dengan rutin dan teratur. Teori idealnya olahraga 3-4 kali seminggu selama 30 menit. Namun ini bukan sesuatu yang mutlak, yang bagus adalah yang teratur dan istiqamah. Sebagaimana jika beramal juga harus istiqamah. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang terus-menerus [istiqomah] walaupun itu sedikit.” [HR. Muslim no. 783]

Dan pola yang salah adalah misalnya olahraga hari ini, tiga hari kemudian olahraga, kemudian 2 minggu lagi olaharaga kemudian satu bulan lagi olahraga dan tiga hari lagi olahraga. Artinya tidak teratur waktunya. Ini kurang baik bagi tubuh.

Cukupkah “olahraga” di rumah bersama istri?
Olahraga ini teorinya memang cukup menghabiskan energi, terutama jika mencapai puncaknya. Katanya, sama dengan bermain tenis meja ganda satu set. Akan tetapi “olahraga” ini cukup berbeda dengan olahraga yang asli. Karena tidak semua anggota tubuh bergerak sempurna seperti berlari, kemudian belum tentu mencapai puncak karena berbagai faktor, kemudian bagi yang sudah mempunyai anak, dua misalnya, maka agak susah dilakukan dengan bebas.

Malas berolahraga?
Memang pola hidup yang kurang baik tidak akan terasa dampaknya ketika masih muda, akan tetapi dampak pola hidup tersebut baru terasa mulai menginjak usia tua. Bisa berupa kelemahan atau penyakit. Sehingga membuat orang semakin agak malas berolahraga. Mungkin dengan sering-sering membaca doa ini, Insya Allah akan bermanfaat, sesuai dengan pembahasan kita,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahanrasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” [HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706]

UKHUWAH
Yang dimaksud tentu ukhuwah islamiyah. Yaitu bersaudara karena keimanan yang sama. Dan terkait dengan waktu berolahraga yang dianjurkan yaitu rutin dan teratur misalnya seminggu sekali dan olaharaga yang dipilh adalah futsal yang melibatkan cukup banyak orang, maka hal positif yang bisa juga kita dapat adalah kita bisa mempererat ukhuwah dan lebih menjalin silaturahmi [Silaturahmi yang dimaksud di sini adalah apa yang dipahami dalam bahasa Indonesia]. Mengapa demikian? Karena:
-bertemu rutin akan memperat silaturahmi dan persahabatan.
Tidak jarang teman satu kantor tapi bisa jadi tidak pernah bertemu lama karena beda penempatan, begitu juga dengan teman-teman kajian saudara seiman, terkadang jarang kita bisa bertemu dengan mereka. Padahal berkumpul dengan orang-orang yang shalih dan istiqamah adalah jalan istiqamah paling ampuh.
-bertemu saat main futsal atau berolahraga suasananya lebih santai dan akrab
Berbeda jika bertemu di kantor atau di majelis ilmu yang terkadang suasananya agak serius dan kurang cair suasananya.
-tidak ada perbedaan status yang jauh
Bos dengan bawahan bermain bersama, ustadz dengan santri bermain bersama sehingga menimbulkan keakraban. Sudah bukan zamannya lagi, jika bos atau guru harus sanggar, seram dan dipatuhi. Tetapi harus bersahaja, ramah tetapi disegani. Bermain futsal dan berolahraga bersama bisa mewujudkan hal tersebut.
-ketika bermain futsal terkadang ada antrian tim bermain.
Maka di saat tersebut, bisa digunakan untuk berbincang-bincang ringan masalah kantor atau masalah dakwah. Dan suasana yang santai terkadang membawa banyak ide dan solusi mengenai berbagai masalah.

Oleh karena itu, sebaikya setiap instansi atau kantor atau sekolah atau mejelis pengajian mempunyai jadwal rutin fusal atau jadwal rutin berolahraga. Agar ukhuwah dan silaturahmi lebih terjaga demi kebaikan bersama.
Tentu menjaga ukhuwah dan silaturahmi merupakan ajaran agama Islam yang mulia dan sempurna. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya kaum beriman itu bersaudara”. [Al-Hujurat :10]

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang besar. Selagi ruh-ruh itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu. Dan selagi ruh-ruh itu saling mengingkari, maka mereka akan berselisih.” [HR Muslim]

Demikian yang dapat kami jabarkan semoga bermanfaat bagi kita semua.
wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid
8 Muharram 1433 H, Bertepatan 4 Desember 2011
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel http://muslimafiyah.com

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More