عَنْ مُعَا وِ يَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَا نَ قَالَ : سَمِعْتُ النَْبِيَّ يَقُولُ
(( مَنْ يَرِ دِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ لدِّيْنِ ))
(( مَنْ يَرِ دِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ لدِّيْنِ ))
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu’anhu yang berkata: Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Dia akan memahamkan agama (Islam) kepadanya.” [HR. al-Bukhari (no. 2948) dan Muslim (no. 1037)]
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya sehingga Imam an-Nawawi rahimahullah dalam kitabnyaRiyaadhush Shalihiin” (2/463 – Bahjatun Naazhirin), pada pembahasan “keutamaan ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan mempelajarinya serta anjuran untuk menuntut ilmu.” [Syarah Shahih Muslim (7/128)]
Imam Ibnu Hajar al-’Asqalaani rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini terdapat keterangan yang jelas tentang keutamaan orang-orang yang berilmu di atas semua manusia, dan keutamaan mempelajari ilmu agama di atas ilmu-ilmu lainnya.” [Fathul Baari (1/165)]
Mutiara hikmah yang dapat dipetik dari hadits ini adalah:
1
Ilmu yang disebutkan keutamaannya dan dipuji oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah ilmu agama. [Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin dalam kitab al-Ilmu (hal. 9)]
2
Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari Allah Ta’ala adalah orang tersebut berusaha mempelajari dan memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam Agama Islam. [Lihat kitab Miftaahu Daaris Sa'aadah (1/60)]
3
Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala. [Lihat kitab Fathul Baari (1/165 dan Miftaahu Daaris Sa'aadah(1/60)]
4
Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang membuahkan amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh bukanlah merupakan ciri kabaikan. [Lihat kitab Miftaahu Daaris Sa'aadah (1/60)]
5
Memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar merupakan penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat takwa kepada Allah Ta’ala. [Lihat kitab Syarah Shahih Muslim (7/128) dan Faidhul Qadir (3/510)]
6
Pemahaman yang benar tentang Agama Islam hanyalah bersumber dari Allah Ta’ala semata, oleh karena itu hendaknya seorang Muslim di samping giat menuntut ilmu, selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama. [Lihat Bahjatun Naazhirin (2/463)]
0 comments:
Post a Comment