Apakah Penulis Sejarah Islam Telah Berdusta?
Jawaban:
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Sunday, June 26, 2011
Penulis Sejarah Islam Telah Berdusta
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum. Saya sering berdebat dengan orang nonmuslim yang ternyata punya pengetahuan tentang Islam–yang mungkin malah melebihi saya sendiri–. Ia mempelajarinya dari tulisan-tulisan para orientalis, seperti Martin Lings, dan mengklaim bahwa referensinya didapat dari penulis Muslim masa lalu, seperti: Bukhari, Ibnu Said, Ibnu Ishak, Ibnu Sa’ad, dan lain-lain. Benarkah para penulis muslim itu menulis hal-hal yang buruk tentang Nabi, misalnya: wafatnya Nabi, perceraian Zaid bin Haritsah, dan lain-lain? (Anda) bisa bantu saya soal ini?
Eka Andreadi (andreadi**@***.com)
Bismillah. Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Pertama: Perlu dipahami bahwa sejarah TIDAK SAMA DENGAN realita. Sejarah adalah ungkapan realita. Sementara, dalam mengungkapkan realita, manusia tidak bisa lepas dari kontaminasi latar belakang prinsip hidupnya. Dengan latar belakang ini, orang bisa menambahkan, mengurangi, atau memelintir sejarah.
Kedua: Secara umum, pakar sejarah–yang karya-karyanya beredar di tempat kita–bisa terbagi menjadi dua:
Jika kita renungkan, siapakah sejarawan yang layak untuk dijadikan acuan? Tentu, kita akan mengatakan bahwa pakar sejarah muslim jauh lebih layak untuk dijadikan acuan, dengan beberapa alasan:
Jika demikian, mungkinkah akan kita bandingkan antara sejarawan muslim yang memiliki kredibilitas tinggi dengan sejarawan orientalis yang kredibilitasnya dipertanyakan?
Adapun buku-buku sejarah karya sejarawan muslim, di antaranya adalah:
Semoga bermanfaat.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits, (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
0 comments:
Post a Comment