Share
div id='fb-root'/>

Monday, June 13, 2011

Cara Syaitan Menelanjangi Wanita

Share on :

Cara Syaitan Menelanjangi Wanita

Syaitan sangat tidak suka
kalau ada manusia yang
taat kepada Allah. Karena
itulah syetan selalu
berusaha menggoda
manusia agar tergelincir
dari jalan Allah. Dalam
menggoda manusia, syetan
memiliki berbagai cara dan
strategi. Dan yang sering
dipakai adalah dengan
memanfaatkan hawa
nafsu, yang memang
memiliki kecenderungan
mengajak kepada
keburukan (ammaratun bis
su’). Syaitan seakan
mengetahui
kecenderungan nafsu kita,
dia terus berusaha agar
manusia keluar dari garis
yang telah ditentukan
Allah.

Salah satu sebab
kehancuran umat manusia
adalah karena hubungan
lawan jenis yang tidak sah.
Dan sebelum terjadinya
huubungan ini, biasanya
didahului dengan saling
memandang, saling
tertarik, lalu saling
bertemu, dan selanjutnya
saling bermaksiat. Untuk
menyukseskan terjadinya
proses kemaksiatan inilah
syetan berusaha
melepaskan hijab atau
pakaian muslimah.
Lepasnya hijab muslimah
merupakan jalan licin yang
mudah menggelincirkan
manusia dari ketaatan
kepada Allah.

Berikut adalah tahap-tahap
yang digunakan oleh
syetan dalam melepas
pakaian muslimah:
1. Menghilangkan
Definisi Hijab.

Dalam tahap ini syaitan
membisikkan kepada para
wanita, bahwa pakaian
apapun termasuk hijab
(penutup) itu tidak ada
kaitannya dengan agama,
ia hanya sekadar pakaian
atau gaya hiasan bagi para
wanita. Jadi tidak ada
pakaian syar’i, pakaian
dengan apa pun bentuk
dan namanya tetap
pakaian. Yang ada
hanyalah budaya dalam
berpakaian, atau
berpakaian ala budaya
tertentu.

Akibatnya, ketika zaman
telah berubah, atau
kebudayaan manusia telah
berganti, maka tidak ada
masalah pakaian ikut ganti
juga. Demikian pula ketika
seseorang berpindah dari
suatu negeri ke negeri yang
lain, maka harus
menyesuaikan diri dengan
pakaian penduduknya,
apapun yang mereka pakai.
Inilah bahayanya ketika
hijab dianggap sebagai
budaya, berbeda halnya
jika seorang wanita
berkeyakinan, bahwa hijab
adalah pakaian syar’i
(identitas keislaman), dan
memakainya adalah ibadah
bukan sekadar mode
(fashion). Hidup kapan
pun, dan di mana pun,
maka hijab syar’i tetap
dipertahankan. Apabila
seorang wanita masih
bertahan dengan prinsip
hijabnya, maka syaitan
beralih dengan strategi
yang lebih halus. Caranya,
bagaimana?

Pertama: Membuka Bagian
Tangan.

Telapak tangan mungkin
sudah kebiasaannya
terbuka,maka syaitan
membisikkan kepada para
wanita agar ada sedikit
meningkatkan model yakni
membuka bagian hasta
(antara siku hingga telapak
tangan). “Ah tidak apa-apa,
kan masih pakai jilbab dan
pakai baju panjang?”
Begitu bisikan syaitan. Dan
benar si wanita akhirnya
memakai pakaian model
baru yang menampakkan
tangannya,dan ternyata
para lelaki melihatnya juga
seperti biasa saja. Maka
syaitan berbisik,“Tu.. tidak
apa-apa kan?”

Kedua: Membuka Leher
dan Dada

Setelah menampakkan
tangan menjadi kebiasaan,maka datanglah syaitan
untuk membisikkan hal
yang baru lagi. “Kini buka
tangan sudah menjadi
lumrah,maka perlu ada
peningkatan model
pakaian yang lebih maju
lagi,yakni angkatlah ujung
jilbab yang menjulur ke
bawah itu dan lilitkan ke
leher. Atau angkat ujung
jilbab dan letakkan di
kepala’. Ketika seorang
wanita menurutinya ada
dua hal yang mulai
terbuka,yakni leher bagian
bawah dan dada bagian
atas. Eit,tapi jangan sebut
sebagai pakaian terbuka,hanya sekadar sedikit
untuk mendapatkan hawa,agar tidak panas. Kata
syetan,“Cobalah! Orang
pasti tidak akan peduli,
sebab hanya sebagian kecil
saja yang terbuka”.

Ketiga: Mempersempit
ukuran pakaian

Syaitan berbisik lagi,
“Pakaianmu hanya gitu-gitu
saja,kayak ndak punya
selera aja?”
“Tapi apa ya?” pikir si
wanita. “Banyak kain yang
agak tipis,lalu bentuknya
dibuat yang agak ketat biar
lebih indah dipandang
mata” syaitan memberi
idea baru.
Maka tergodalah si wanita,dicarilah mode pakaian
yang ketat dan kain yang
tipis bahkan transparan.
“Mungkin tak ada masalah,kan potongan pakaiannya
masih panjang, hanya
bahan dan modenya saja
yang agak berbeda,biar
nampak lebih feminin,”
begitu dia menambah.
Walhasil pakaian tersebut
akhirnya membudaya di
kalangan wanita muslimah,makin hari makin
bertambah ketat dan
transparan. Bahkan saking
mininya pakaian itu
kadang-kadang bagian
pinggang atau perut
terbuka,maka jadilah
mereka wanita yang
disebut oleh Nabi sebagai
wanita berpakaian tetapi
telanjang.

Keempat: Celana panjang
ketat

Setelah para wanita
muslimah mengenakan
pakaian yang ketat,maka
syaitan datang lagi. Dan
sebagaimana biasanya dia
menawarkan idea baru
yang tampak trendy.
Dibisiki wanita itu, “Pakaian
seperti ini membuat susah
berjalan atau duduk,soalnya sempit,apa tak
sebaiknya di belah sedikit
ke atas?” Dengan itu kamu
akan lebih santai,lebih
kelihatan lincah dan
energik.” Lalu dicobalah
idea baru itu,dan memang
benar dengan dibelah
mulai dari bagian bawah
hingga lutut atau tak
jarang yang diganti dengan
celana panjang nan ketat.
Ternyata benar,terasa
lebih leluasa,terutama
ketika akan duduk atau
naik kendaraan. “Yah….
tersingkap sedikit tak apa-
apalah,yang penting
enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal syaitan
merusak kaum wanita,hingga tahap ini pakaian
masih tetap utuh dan
panjang,hanya mode,corak,potongan dan
bahan saja yang dibuat
berbeda dengan hijab syar’i
yang sebenarnya.

Itulah tahapan awal syaitan
merusak kaum wanita,hingga tahap ini pakaian
masih tetap utuh dan
panjang,hanya mode,corak,potongan dan
bahan saja yang dibuat
berbeda dengan hijab syar’i
yang sebenarnya. Maka kini
mulailah syaitan pada
tahap berikutnya.
2. Membuka Sedikit Demi
Sedikit.
Keberhasilan pada tahap
pertama membuat syetan
melangkah lagi,dengan
tipu daya lain yang lebih
“gilaa-gilaan”,tujuannya
agar para wanita
menampakkan bahagian
aurat tubuhnya.
Pertama : Membuka
Telapak Kaki dan Tumit
Syaitan Berbisik kepada
para wanita,“Baju panjang
benar-benar tidak nyaman,kalau hanya dengan
membelah sedikit masih
kurang leluasa,lebih baik
kalau dipotong sahaja
hingga atas mata kaki.” Ini
baru agak longgar.
“Oh… ada yang yang
terlupa,kalau kamu pakai
baju sedemikian,maka
jilbab yang besar tidak
sepadan lagi,sekarang
kamu cari jilbab yang kecil
agar lebih serasi,ala….
orang tetap
menamakannya dengan
jilbab.” Maka para wanita
yang terpengaruh dengan
bisikan ini terburu-buru
mencari mode pakaian
yang dimaksudkan.
Kedua : Membuka
Seperempat Hingga
Separuh Betis
Terbukanya telapak kaki
telah biasa ia lakukan, dan
ternyata orang yang
melihat juga tidak begitu
ambil peduli. Maka syaitan
kembali berbisik, “Ternyata
kebanyakan manusia
menyukai apa yang kamu
lakukan, buktinya mereka
tidak ada reaksi apa-apa,
kecuali hanya beberapa
orang kampungan yang
kolot. Kalau langkah
kakimu masih kurang
leluasa, maka cobalah
kamu cari mode lain yang
lebih menarik,bukankah
kini banyak bawahan
separuh betis dijual di
pasaran? Tidak usah terlalu
khawatir,hanya terlihat
kira-kira 10 cm saja.”
Benar-benar bisikan syaitan
dan hawa nafsu telah
menjadi penasihat
pribadinya,sehingga apa
yang saja yang dibisikkan
syaitan dalam jiwanya dia
turutkan. Maka terbiasalah
dia memakai pakaian yang
terlihat separuh betisnya
kemana saja dia pergi.
Ketiga : Terbuka Seluruh
Betis
Kini di mata si wanita,zaman benar-benar telah
berubah,syaitan telah
berhasil membalikkan
pandangan jernihnya.
Terkadang si wanita
berfikir,apakah ini tidak
menyelisihi para wanita di
masa Nabi dahulu. Namun
bisikan syaitan dan hawa
nafsu menyahut,“Ah jelas
tidak,kan sekarang zaman
sudah berubah”.
“Tetapi? apakah itu tidak
menjadi fitnah bagi kaum
lelaki,” pikir wanita.
“Fitnah? Ah… itu kan
zaman dulu,di masa itu
kaum lelaki tidak suka
kalau wanita
menampakkan auratnya,sehingga wanita-wanita
mereka lebih banyak di
rumah dan pakaian mereka
sangat tertutup. Tapi
sekarang sudah berbeda,kini kaum lelaki kalau
melihat bagian tubuh
wanita yang terbuka,malah senang dan
mengatakan wow,bukankah ini berarti sudah
tidak ada lagi fitnah,karena sama-sama suka?
Lihat saja mode pakaian di
mana-mana,dari pasar
malam hingga mall,semuanya memperagakan
mode yang dirancang
khusus untuk wanita maju
di zaman ini. Kalau kamu
tidak mengikutinya,akan
menjadi wanita yang
ketinggalan zaman.”
Demikianlah,maka pakaian
yang menampakkan
seluruh betis akhirnya
menjadi kebiasaan,apalagi
banyak orang yang
memakainya sementara itu
yang mempermasalahkan
sedikit sekali.
Kini tibalah saatnya syaitan
melancarkan tahap
terakhir dari tipu dayanya
untuk melucuti hijab
wanita.
3. Serba Mini.
Setelah pakaian yang
menampakkan betis
menjadi pakaian sehari-
harian dan dirasa biasa-
biasa saja,maka datanglah
bisikan syaitan yang lain.
“Pakaian memerlukan
variasi,jangan yang itu-itu
saja,sekarang ini mode
rook mini,dan agar
sepadan,rambut kepala
harus terbuka,sehingga
benar-benar kelihatan
indah.”
Maka akhirnya rok mini
yang menampakkan bagian
bawah paha dia pakai,bajunya pun bervariasi,ada
yang terbuka hingga
lengan tangan,terbuka
bagian punggungnya dan
berbagai mode lain yang
serba pendek dan mini.
Koleksi pakaiannya sangat
beraneka ragam,ada
pakaian untuk berpesta,bersosial,pakaian kerja,pakaian resmi,pakaian
malam,petang, musim
panas,musim sejuk dan
lain-lain,semuanya telah
dicoba. Begitulah sesuatu
yang sepertinya mustahil
untuk dilakukan,ternyata
kalau sudah dihiasi oleh
syaitan,maka segalanya
menjadi serba mungkin
dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika,muncul idea untuk
berjalan-jalan di kolam
renang atau ke pantai,di
mana semua wanitanya
sama,hanya dua bagian
yang paling sensitif saja
yang ditutupi. Mereka
semua mengenakan
pakaian yang sering disebut
dengan “bikini”.
Karena semuanya begitu,maka harus ikut begitu,dan na’udzubillah bisikan
syaitan berhasil,tujuannya
tercapai.”Selanjutnya
terserah kamu wahai
wanita,kalian semua sama,telanjang di hadapan lelaki
lain,di tempat umum. Aku
berlepas diri kalau nanti
kelak kalian sama-sama di
neraka. Aku hanya
menunjukkan jalan,engkau
sendiri yang melakukan itu
semua,maka tanggung
sendiri semua dosamu”
kata syaitan yang tak ingin
ikut menanggung risiko.
Penutup
Demikian halus,cara yang
digunakan syaitan,sehingga
manusia terjerumus dalam
dosa tanpa terasa. Maka
hendaklah kita semua,terutama orang tua jika
melihat gejala menyimpang
pada anak-anak gadis kita
sekecil apapun,segera
secepatnya diambil
tindakan. Jangan biarkan
berlarut-larutan,karena
kalau dibiarkan dan telah
menjadi kebiasaan,maka
akan menjadi sukar bagi
kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka
membuka aurat berarti
merelakan mereka
mendapatkan laknat Allah,kasihanilah mereka,selamatkan para wanita
muslimah,jangan
jerumuskan mereka ke
dalam kebinasaan yang
menyengsarakan,baik di
dunia maupun di akhirat.
Wallahu a’lam bisshawab.
(Ummu ‘Ashfa)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More