Share
div id='fb-root'/>

Wednesday, June 22, 2011

Bagaimana Alam Kubur itu?

Share on :

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Saudaraku! Anda pernah dengar pemakaman mewah yang dikembangkan oleh perusahaan Lippo Karawaci? Komplek pemakaman mewah itu diberi nama San Diego Hills Memorial Park And Funeral Homes (SDH). Konon, untuk mengembangkan komplek pemakaman itu, Lippo harus merogoh kocek  dalam-dalam hingga mencapai 10 triliun. Mega Proyek ini "katanya" bertujuan merubah citra pemakaman, yang selama ini dikenal angker. Karenanya, komplek pemakaman ini dilengkapi dengan family center seperti danau seluas 8 hektare, kapel untuk upacara sebelum pemakaman, gedung pertemuan dengan kapasitas 250 kursi, restoran Italia, sarana olah raga seperti kolam renang, jogging track dan lain-lain. Pihak pengembang mengharapkan komplek pemakaman ini menjadi asri dan indah, sehingga dapat mejadi salah satu obyek wisata.
Benarkah dengan berbagai fasilitas mewah itu pemakaman dapat berubah menjadi asri dan indah, terlebih-lebih bagi para penghuninya?
Untuk dapat mengetahui jawabannya, anda haruslah mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di alam kubur.
Saudaraku: Bila semasa hidup di dunia anda adalah orang yang beriman dan rajin beramal sholeh, maka setelah ruh anda berpisah dari raga, maka ruh anda akan di bawa ke langit menghadap kepada Allah.

حَتَّى يَنْتَهُوا بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَسْتَفْتِحُونَ لَهُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ فَيُشَيِّعُهُ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ مُقَرَّبُوهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِى تَلِيهَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَ عَبْدِى فِى عِلِّيِّينَ وَأَعِيدُوهُ إِلَى الأَرْضِ فَإِنِّى مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى فَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّىَ اللَّهُ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِىَ الإِسْلاَمُ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ . فَيَقُولاَنِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ . فَيُنَادِى مُنَادٍ فِى السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِى فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى الْجَنَّةِ - قَالَ - فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِى قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ - قَالَ - وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِى يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِى كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِىءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ. فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِى وَمَالِى.
Setibanya di langit dunia, maka para malaikat pembawa ruh orang mukmin akan memintakan izin untuknya agar dibukakan pintu langit. Setelah pintu langit dibukakan, maka serta merta para pemuka Malaikat yang menghuni langit dunia akan mengiringi ruh orang mukmin itu menuju ke langit selanjutnya. Demikianlah seterusnya hingga ruhnya tiba di langit ke tujuh. Setibanya ruh orang mukmin itu di langit ke tujuh, Allah Azza wa Jalla akan berfirman kepada para Malaikat: "Tuliskanlah catatan amal hamba-Ku di tempat yang tinggi nan mulia. Selanjutnya segera kembalikanlah ruhnya ke bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka, dan kepadanya Aku kembalikan mereka dan darinya pula Aku bangkitkan mereka. Maka ruh orang mukmin itupun dikembalikan ke jasadnya."
Setelah ruh kembali ke jasad, datanglah dua malaikat, yang akan mendudukkan orang mukmin itu. Dan setelah ia duduk, keduanya bertanya:
"Siapakah Tuhanmu?" Maka orang mukminpun menjawab: "Tuhanku adalah Allah."
Keduanya kembali bertanya: "Apakah agamamu?" Orang mukmin itupun menjawab: "Agamaku adalah Islam."
Keduanya kembali bertanya: "Siapakah sebenarnya orang yang telah dibangkitkan di tengah-tengah umatmu?" Orang mukmin itupun kembali menjawab: "Dia adalah utusan Allah."
Keduanya kembali bertanya: "Darimana engkau mengetahui jawabanmu itu?" Orang mukmin itupun menjawab: "Aku telah mempelajari Kitabullah, selanjutnya aku beriman dan mempercayainya."
Setelah orang mukmin itu menjawab seluruh pertanyaan kedua malaikat itu, terdengar seruan dari langit: "Hamba-Ku telah menjawab dengar benar, maka hamparkanlah untuknya kasur dari surga, berilah ia pakaian dari surga, dan bukakanlah untuknya pintu menuju ke surga." Sehingga orang mukmin itupun dapat merasakan hawa sejuk dan harumnya surga. Kuburannya diluaskan sejauh pandangan matanya. Selanjutnya akan datang seorang lelaki rupawan, berpakaian bagus, dan harum baunya yang berkata kepadanya: "Bergembiralah dengan sesuatu yang pasti menjadikanmu senang, ini adalah hari yang sebelumnya telah dijanjikan kepadamu."
Menyaksikan lelaki rupawan itu, orang mukmin itupun segera bertanya kepadanya: "Siapakah engkau, wajahmu menunjukkan engkau membawa kebaikan?"
Lelaki rupawan itupun menjawab: "Aku adalah amal sholehmu."
Mengetahui bahwa amal sholehnya telah diterima Allah: Orang mukmin itupun segera berdoa: "Wahai Tuhanku, segera bangkitkanlah hari kiamat, agar aku segera dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan harta kekayaanku."
***
Saudaraku, tentu anda bercita-cita untuk menjadi orang tersebut. Anda dapat menjawab pertanyaan kedua malaikat di alam kubur, sehingga mendapatkan kenikmatan kubur.
Akan tetapi andapun pasti menyadari siapakah sebenarnya jati diri anda? Benarkah anda adalah orang yang seperti disebutkan pada kisah di atas?
Coba sekali lagi anda membaca tanya jawab antara kedua malaikat dengan ruh di atas. Coba renungkan dengan baik tanya-jawab kedua malaikat dengan orang mukmin di atas: "Darimana engkau mengetahui jawabanmu itu?" Orang mukmin itupun menjawab: "Aku telah mempelajari Kitabullah, selanjutnya aku beriman dan mempercayainya."
Benarkah anda telah mengenal Allah, agama islam dan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam karena anda telah mempelajari Kitabullah? Ataukah anda mengenal ketiganya hanya karena terlahir di masyarakat Islam, sedangkan anda tidak bisa membaca Al Qur'an apalagi mengkaji makna dan kandungannya?
Ada baiknya bila saudaraku kembali berpikir! Darimanakah saya mengenal Allah, agama Islam dan nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wa sallam? Benarkah saya telah mengenal ketiganya karena telah mempelajari Al Qur'an dan kemudian mengimani dan mengamalkan kandungannya?
Jangan-jangan selama ini saudara mengenal ketiganya hanya karena membeo apa kata orang lain! Anda mendengar orang berkata sesuatu tentang ketiganya, lalu andapun menirunya. Bila ini yang terjadi pada diri anda, maka simaklah apa yang akan anda alami di alam kubur:

حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَلاَ يُفْتَحُ لَهُ. ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم .لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاء وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ. فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِى سِجِّينٍ فِى الأَرْضِ السُّفْلَى فَتُطْرَحُ رُوحُهُ طَرْحاً. ثُمَّ قَرَأَ :وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ. فَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى.
وفي رواية: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ . فَيُقَالُ لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ . وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ ، غَيْرَ الثَّقَلَيْن، فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ. وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِى يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِى كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِىءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لاَ تُقِمِ السَّاعَةَ.
Sesampainya di langit dunia, para malaikat pembawa ruh orang jahat itu meminta izin agar pintu langit dibukakan untuknya, akan tetapi pintu langit tidak dibukakan untuknya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah:

لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاء وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
"Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga, hingga ada unta masuk ke dalam lubang jarum." (Qs. Al-A’raf: 40)
Saat itu Allah Azza wa Jalla berfirman: "Tuliskanlah catatan amal di Sijjin di bumi paling bawah." Kemudian ruh itu dicampakkan ke bumi dengan keras." Selanjutnya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali membaca firman Allah Ta'ala:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ
"Barangsiapa mempersekutukan Allah (dengan sesuatu), maka seolah-olah ia terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (Qs. Al Hajj: 31)
Kemudian ruh orang jahat itu dikembalikan ke jasadnya. Setelah ruhnya kembali ke jasadnya, datanglah dua malaikat yang mendudukannya. Setelah ia duduk kedua malaikat itu bertanya kepadanya:
"Siapakah Tuhanmu?" Orang jahat itu kebingungan menjawabnya dan berkata: "Hah, hah, aku tidak tahu."
Kedua malaikat itu kembali bertanya: "Apakah agamamu?" Orang jahat itu kembali kebingungan menjawabnya dan berkata: "Hah, hah, aku tidak tahu."
Kedua malaikat itupun kembali bertanya: "Siapakah sebenarnya orang yang telah dibangkitkan ditengah-tengah umatmu?" Kembali orang jahat itu kebingungan menjawabnya, dan lagi-lagi ia berkata: "Hah, hah, aku tidak tahu."
Dan pada sebagian riwayat orang jahat itu berkata: "Aku tidak tahu, dahulu aku hanya membeo dengan apa yang dikatakan orang lain."

وفي رواية: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ . فَيُقَالُ لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ . وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ ، غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ
Mendengar jawaban orang jahat itu, kedua malaikat tersebut menghardiknya dengan berkata: "Engkau tidak tahu, dan tidak pula pernah membaca (belajar)?" Selanjutnya ia dipukul dengan palu dari besi dengan sangat keras, sehingga iapun menjerit kesakitan. Begitu keras jeritannya, sampai-sampai dapat didengar oleh seluruh makhluk disekitarnya, kecuali jin dan manusia.
Selanjutnya, terdengarlah seruan dari langit: "Sungguh Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan untuknya kasur dari api neraka, bukakan untuknya pintu ke neraka." Maka iapun merasakan hawa panas dan bau busuk neraka. Bukan hanya itu, kuburannyapun disempitkan hingga tulang rusuknya tercerai-berai.
Setelah kuburannya menyempit, datanglah seorang lelaki yang buruk raut wajahnya, buruk pakaiannya, dan busuk bau badannya, seraya berkata: "Selamat menikmati sesuatu yang menyedihkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu." Orang jahat itu bertanya: "Gerangan, siapakah engkau? Wajahmu menandakan engkau membawa kesialan!" Lelaki itupun menjawab: "Aku adalah amal kejahatanmu." Karena menyesali perbuatannya, orang jahat itupun menyeru: "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau bangkitkan hari kiamat."
***
Kisah di atas saya sarikan dari gabungan riwayat imam Bukhari dan Ahmad.
Saudaraku! Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengisahkan bahwa penduduk Syam bila hewan ternak mereka ditimpa sakit perut, segera mereka membawanya ke pekuburan orang-orang yahudi, atau nasrani, atau Majusi, atau orang-orang munafik para pengikut aliran Ismailiyah atau kebatinan. Yang demikian itu dikarenakan para penghuni kuburan itu disiksa, sehingga mereka menjerit-jerit kesakitan:

إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ عَذَابًا تَسْمَعُهُ الْبَهَائِمُ كُلُّهَا. متفق عليه
"Sesungguhnya penghuni kuburan (yang kafir atau jahat-pen) disiksa, dan siksanya itu dapat didengar oleh seluruh binatang ternak." (Muttafaqun 'alah)
Karena mendengar siksa penghuni kuburan itulah, hewan penduduk Syam menjadi ketakutan, dan akhirnya badannyapun menjadi panas, dan penyakit perutnyapun sirna. (Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah 4/287)
Demikianlah kehidupan penduduk kubur wahai saudaraku! Karena begitu mengerikannya, sampai-sampai pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya:

فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ. رواه مسلم
"Andailah kalau bukan karena khawatir kalian akan enggan menguburkan saudara kalian yang meninggal dunia, niscaya aku akan memohon kepada Allah agar ia memperdengarkan kepada kalian sebagian dari suara siksa alam kubur sebagaimana yang aku dengar." (Riwayat Muslim)
Saudaraku, coba kembali anda cermati jawaban orang jahat di atas terhadap pertanyan malaikat: "Aku tidak tahu, dahulu aku hanya membeo dengan apa yang dikatakan orang lain."
Saudaraku! Karena dasar apakah anda beriman kepada Allah, beragama Islam dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad? Apakah saudara melakukan itu semua berdasarkan ilmu yang saudara peroleh dari mempelajari Al Qur'an, ataukah hanya sekedar ikut-ikutan dengan ucapan orang tua dan masyarakat sekitar? Hanya anda yang mengetahui jawabannya.
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua dan juga karib kerabat kita termasuk dari orang-orang yang menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur sebagaimana yang diucapkan oleh orang pertama dan bukan yang diucapkan oleh orang kedua.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ. آمين
"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dan azab neraka. Sebagaimana aku juga berlindung kepadamu dari godaan kehidupan dunia dan kematian serta dari godaan Al Masih Ad Dajjal." Amiin...
***
Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Artikel www.pengusahamuslim.com



0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More