Share
div id='fb-root'/>

Kaya tidak diukur dengan banyaknya harta

“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bertakwa itu dimana saja

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutkanlah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapuskannya dan berakhlaqlah dengan sesama dengan akhlaq yang baik.”(HR Tirmidzi 1987)

Mudahkan Kesulitan Saudara Kita

“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.”(HR Muslim 2699)

Segeralah Bertaubat

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron: 133)

Bersemangatlah untuk Beramal Shalih

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)

Sunday, April 28, 2013

Faidah Adab, Akhlaq dan Nasihat Dari Safari Dakwah Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr


Kunjungan Syaikh Abdurrazzaq ke Indonesia kali ini terasa begitu istimewa beliau hadir bersama keluarga, anak dan istri, hafizhahumullah. Beliau sesuai rencana -insya Allah- akan berada di Negeri tercinta hingga 26 April 2013, kurang lebih satu pekan sejak kedatangan beliau pada 20 April 2013. Dalam hari-hari yang telah berlalu pada kunjungannya kali ini ada beberapa faidah menarik yang bisa kita petik dari beliau dan keluarga. Berikut ini kami sampaikan kembali beberapa faidah menarik tersebut berdasarkan penuturan para ikhwan. Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya.


1# Bakti Anak-anak Syaikh kepada Orang tuanya. [Ustadz Amrullah Akadhinta]
Ketika di masjid kampus UGM, kami lihat Yahya (putra Syaikh Abdurrozaq) kelelahan, mungkin dia sudah lapar, lalu kami tawarkan kepadanya, “mau makanan apa gak?”.  “Laa, ma’a abi”, “gak mau, sama bapak aja nanti”. Dan Yahya tidak makan kecuali apa yg dipotongkan bapaknya. Subhanallah.
-> Sungguh menakjubkan keta’atannya kepada orang tua.

-> Sungguh menakjubkan pula orang tua yang bisa mendidik anak menjadi seperti ini, dan menurut seorang ustadz yang dekat dengan beliau, semua anak beliau seperti itu, taat dan hormat kepada orang tua.
2# Mendidik Anak untuk Menjadi Penghafal Al-Qur’an. [Ustadz Amrullah Akadhinta]
Yahya bin Abdurrozaq bin Abdul Muhsin al Badr yang sedang mengisi sekarang ini di radiomuslim.com putra Syaikh Abdurrozaq, usianya 14 tahun. Semalam kami ngobrol di Masjid Kampus UGM. Kami bertanya kepadanya, “sudah hafal berapa juz?” Jawabnya: “Min Yunus ilaal akhir”, ‘dari surat Yunus (surat ke-10) sampai akhir.’
Masya Allah, semoga kita pun semangat menghapal Al-Qur’an. Bagi yang sudah punya putra/putri, semoga dijadikan pula menjadi para penghapal Al-Qur’an.
3# Senantiasa Menunggu Datangnya Waktu Shalat. [Ustadz Amrullah Akadhinta]
Sepanjang perjalanan di pesawat, apa yg ditanyakan Syaikh Abdurrozaq? “Kapan Sampai?” bukan, “Jam berapa kajian?” bukan, “Di mana nginepnya?” bukan.
Tapi yang ditanyakan, “Jam berapa kita sholat maghrib?” ditanyakan terus berulang-ulang seakan beliau khawatir terlewat, padahal kalau terlewat pun beliau bisa jamak sebagai musafir.
4# Istimewa, Akhlaq Syaikh terhadap Orang yang lebih tua. [Al-Akh Ahmad Al-Jakarti]
Masya’ Allah… Pada malam Tabligh Akbar kemarin ada hal yang ana takjub dg Akhlaq Syaikh ‘Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Hafizhahumullaah…
Sebagaimana yg antum lihat di siaran Rodja TVAhsan Televisi, atau Insan Televisi… beliau memberikan secangkir teh jatah beliau kpd seorang kakek tua yg janggutnya telah putih di makan usia…
Mungkin kemarin malam adalah malam yg sangat bahagia bagi kakek tua tersebut, semoga Allah menjaganya…
Syaikh memberikannya secangkir teh melalui Ustadz Zulfikar, Lc Al-Hafizh (adik ipar Ustadz Murtadho Habibi, Lc Al-Hafizh yg murottalnya bisa antum dapatkn di website hidayahfm.com)… Karena hanya beliau yg paling tua di barisan kami, persis duduk di depan Syaikh… Rupanya (mungkin) Syaikh memperhatikan kakek tsb dari awal… Semoga Allah menjaga mereka semua…
Sebelum Syaikh datang, ana sempat berbincang dg kakek tersebut, salah satu pertanyaan ana : “Sejak kapan bapak ngaji (sunnah)??”. “Sejak tahun 1995″, jawab beliau… Dan beliau memberikan ana sepotong piscok & air putih… Semoga Allah membalasnya dg kebaikan…aamiin.
5# Syaikh Tidak Suka Foto-foto [Ustadz Amrullah Akadhinta]
Syaikh Abdurrozaq suka difoto2? TIDAK!
Pagi tadi di bandara SSQ II, pekanbaru, ketika hendak masuk ke bandara, ada orang yang mengajak bersalaman dengan Syaikh, dan Syaikh pun menyambutnya, setelah itu, orang tersebut jeprat-jepret dengan kamera. Syaikh pun agak marah, melarang orang tersebut poto-poto dan memintanya untuk menghapus poto beliau.
Demikian pula Yahya, putra beliau, di Masjid Kampus UGM sempat ada yang mengarahkan kamera hp nya kepada Yahya, “laa laa laa, mamnu’!”, “jangan.. jangan.. jangan.. gak boleh!”
-> Demikianlah pengalaman kami ketika sedikit orangnya, adapun ketika banyak seperti setelah kajian, husuzhon kami beliau khawatir nanti bermasalah kepada panitia, karena mungkin ada di antaranya panitia yang memang berkempentingan untuk mendokumentasikan.
-> Jadi buat antum yang ikut kajian beliau, lebih baik gak usah jeprat-jepret. Buat panitia, mungkin ketika kajian bisa disampaikan, kepada peserta kajian, tidak perlu foto-foto atau merekam video
6# Sebab Terbesar Dalam Meraih Kebahagiaan Adalah Dengan Meniti Jalan Untuk Meraih Kecintaan Allah. Jalan Meraih Kecintaan Allah adalah dengan Cinta Kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. [Abu Umamah Hamdani Sahab]
Bertahap dalam berdakwah, itulah salah satu kunci sukses dakwah. Hal ini bisa kita lihat dari Dakwah Syaikh Abdurrazzaq dalam kunjungannya ke Indonesia. Dalam kunjungan pertamanya tahun 2010 yang lalu, beliau membawakan tema “Sebab-sebab Datangnya Kebahagiaan”. Dalam kesempatan tersebut beliau menekankan bahwa “Kebahagiaan itu ada di Tangan Allah dan tidak akan dapat diraih kecuali dengan ta’at kepada Allah.”
Selanjutnya, pada tahun 2012 beliau melanjutkan apa yang telah disampaikan terdahulu tentang sebab terbesar untuk meraih kebahagiaan adalah dengan ta’at kepada Allah. Beliau memberikan sebuah muhadharah yang begitu bermanfaat tentang “Meniti Jalan Meraih Kecintaan Allah”. Kali ini beliau menjelaskan jalan-jalan yang harus ditempuh oleh seorang hamba untuk meraih kecintaan Allah.
Terbaru, Muhadharah beliau kali ini di Masjid Istiqlal, Jakarta mengangkat tema “Cinta Rasulullah صلى الله عليه وسلم”. Beliau menjelaskan kedudukan Rasulullahصلى الله عليه وسلم dan cara-cara yang benar dalam menampakkan kecintaan kepadanya, serta menjelaskan bentuk-bentuk pelecehan terhadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Dari tiga kali kunjungan beliau tercatat jumlah jama’ah yang hadir kian meningkat. Bahkan ada sebagian ikhwan yang mengabarkan bahwa pihak Pengelola Masjid Istiqlal merasa kagum dengan acara yang dihadiri oleh sekian banyak jama’ah tapi tetap dapat menjaga kemuliaan masjid. Semoga ini merupakan pertanda diterimanya amal beliau di atas langit sebagaimana diterimanya dakwah beliau oleh penduduk bumi Nusantara ini.
Sekali lagi, jika perhatikan maka seolah beliau hendak menyampaikan kepada kaum muslimin di Indonesia bahwa “Sebab Terbesar Untuk Meraih Kebahagiaan Adalah Dengan Meniti Jalan Meraih Kecintaan Allah, dan Jalan Untuk Meraih Kecintaan Allah adalah Dengan Cinta Kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم”. Wallahu a’lam.
7# Pentingnya Niat Dalam Beramal [Muslim.Or.Id - Ustadz Amrullah Akadhinta]
Senin siang itu, ketika kami berada di sebuah lounge (ruang tunggu) di Bandara Adisutjipto Yogyakarta bersama Syaikh Abdurrozaq menunggu kedatangan pesawat yang akan membawa kami ke Pekanbaru. Di lounge tersebut,secara tak sengaja kami pun berjumpa dengan 2 orang ikhwan asal Pekanbaru yang juga baru mengikuti kajian Syaikh di Masjid Kampus UGM dan Islamic Center BinBaz.
Beberapa waktu kemudian, Syaikh memperlihatkan i-Pad nya kepada kami, bukan mau pamer gadget, ternyata beliau ingin memperlihatkan sebuah hadits yang sedang dibaca beliau sembari menunggu pesawat itu kepada kami. Beliaupun membacakannya kepada kami, hadits tersebut adalah:
عن أبي كبشة الأنماري قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل هذه الأمة مثل أربعة نفر رجل آتاه الله مالا وعلما فهو يعمل به في ماله فينفقه في حقه ورجل آتاه الله علما ولم يؤته مالا فهو يقول لو كان لي مثل ما لهذاعملت فيه مثل الذي يعمل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فهما في الأجر سواء ورجل آتاه الله مالا ولم يؤته علما فهو يخبطفيه ينفقه في غير حقه ورجل لم يؤته الله مالا ولا علما فهو يقول لو كان لي مال مثل هذا عملت فيه مثلالذي يعمل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فهما في الوزر سواء
Dari Abu Kabsyah al Anmari berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
Permisalan umat ini seperti empat kelompok” (perhatikan,  kata Syaikh –dan selanjutnya perkataan Syaikh di tengah hadits ini akan diberi tanda kurung)
Seorang yang Allah berikan harta dan ilmu, maka dia beramal dengannya (yaitu dengan ilmunya) terhadap hartanya, dia infakkan hartanya sesuai dengan kewajibannya (dia infakkan untuk kebaikan, untuk dakwah,membangun sekolah, zakat dan lain-lain)” (ini golongan pertama)
Dan seorang, yang Allah berikan ilmu, tapi tidak Allah berikan harta, dia berkata Anda aku punya sesuatu (yaitu harta) seperti dia (yaitu kelompok pertama), niscaya aku akan berbuat seperti yang dia perbuat (yaitu berinfak di jalan kebenaran)” (perhatikan perkataan Rasulullah tentang 2 kelompok ini)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, maka mereka berdua mendapatkan pahala yang sama” (perhatikan yang selanjutnya)
Dan seorang yang Allah berikan harta, namun tidak Allah berikan ilmu, dia menghabiskan hartanya dan dia keluarkan hartanya pada tempat yang bukan haknya” (yaitu dia gunakan untuk sesuatu yang haram)
Dan seorang yang Allah tidak berikan harta dantidak pula ilmu, dan dia mengatakan, seandainya punya harta seperti dia (yakni golonga yang ketiga, punya harta tapi tak punya ilmu), niscaya aku akan berbuat seperti orang itu” (yaitu dia akan menyia-nyiakan harta dalam perbuatan haram seperti orang yang ke-3)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, maka mereka berdua mendapatkan dosa yang sama” (HR Ahmad)
Kemudian Syaikh mengatakan, “Subhanallah, seandainya orang-orang fakir dan mereka yang belum memiliki harta mengetahui hadits ini, niscaya mereka akan senang karena bisa mendapatkan pehala yang sama dengan mereka yang memiliki harta. Juga akan tumbuh semangat pada mereka untuk senantiasa berbuat baik”
“Dan orang yang kedua dan ketiga, yang mendapatkan dosa yang sama, apa yang membuat mereka demikian padahal kondisinya berbeda? Niatnya. Mereka sama-sama memiliki tekad untuk berbuat jahat, berbuat maksiat dan berbuat yang haram, maka mereka mendapatkan dosa yang sama”
Kemudian kami sempat bertanya, “Wahai Syaikh, apakah benar-benar sama, padahal yang satu melakukan, sedangkan yang satu tidak melakukan?”. Syaikh menjawab, “begitulah yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan”.
Kemudian Syaikh melanjutkan, “Maka sampaikan hadits ini kepada orang-orang utamanya orang-orang fakir dan tidak punya banyak harta agar mereka senang dan agar mereka senantiasa memiliki semangat berbuat baik sehingga mereka mendapatkan pahala yang sama dengan orang-orang yang punya harta”.
“Dan apabila engkau menyampaikannya, maka ‘man dalla ‘alasyai’in kafaa’ilihi’, ‘siapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka dia seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut’. Subhaanallah, betapa banyak pahala yang engkau dapatkan karena apabila mereka melakukannya, engkau pun akan dapatkan pahalanya. Subhaanallah, rahmat dan karunia Allah itu sangatlah besar dan sangat luas”

Dan Hadits Ini Langsung Terpraktekkan

Di akhir Syaikh berbicara (waktu itu sekitar pukul 12.30), tiba-tiba kami mendengar pengumuman bahwa pesawat yang rencananya akan membawa kami ke Pekanbaru pukul 13.00 diundur dan pesawat baru akan sampai di Jogja pukul 17.30 dan take-off ke Pekanbaru pukul 18.00. Dengan demikian perkiraan sampai di Pekanbaru pukul 20.00 dan perjalanan dari Bandara Pekanbaru ke tempat kajian Syaikh kira-kira 1,5 jam atau Syaikh akan tiba di Masjid tempat beliau mengisi (Islamic Center Bangkinang) kira-kira pukul 21.30, padahal dalam pengumuman beliau akan mengisi Ba’da Maghrib. Kami pun panik, sudah tidak konsen lagi mendengar penjelasan Syaikh tentang hadits ini.
Kami melihat Ust Muhammad Wujud yang juga mendampingi perjalanan tersebut, keluar dari lounge untuk konfirmasi ke loket. Tak berapa lama beliau menelepon kami dan meminta kami untuk ke loket, kami pun meminta izin kepada Syaikh. Di loket, ternyata masalahnya adalah cuaca buruk di Pekanbaru dan pesawat harus diganti, sehingga tidak ada jalan lain kecuali hanya itu, berangkat pukul 18.00.
Akhirnya bersama 2 ikhwan Pekanbaru tersebut, kami mencoba mencari alternatif lain, yang penting Syaikh bisa hadir di Masjid untuk mengisi kajian di sana, walaupun kajian diundur Ba’da Isya. Akhirnya, Syaikh, putra beliau Yahya, dan Ust Muhammad Wujud berangkat lebih dulu dengan menggunakan maskapai Garuda yang akan take off pukul 2 siang dan akan sampai di Pekanbaru pukul 17.40. Alhamdulillah kami lega. Kami sendiri, Ust Sigit Abu Hatim (sahabat kami yang saat ini bekerja dengan Syaikh dan mendampingi beliau selama di Indonesia) serta 2 orang ikhwan Pekanbaru, tetap menunggu penerbangan kami pukul 18.00 (yang akhirnya baru take off pukul 19.00 dan sampai di Pekanbaru pukul 21.00).
Namun belakangan, kami mendapatkan informasi dari Ust Muhammad Wujud, bahwa harga tiket Garuda tersebut Rp 3.000.000,- (tiga jutarupiah) per orang, artinya total untuk penerbangan itu Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) padahal tiket pesawat sebelumnya hanya Rp 800.000,-. Yang membayar? Ikhwan dari Pekanbaru yang bertemu dengan kami itu.Subhaanallah, alhamdulillah kami bertemu mereka, sebab kami dan Ust Muhammad Wujud tidak membawa uang sebanyak itu.
Dan subhaanallahhadits yang dibaca oleh Syaikh langsung tergambar dengan nyata, ada orang yang Allah beri harta dan ilmu, dia keluarkan hartanya di jalan Allah, untuk membantu dakwah demi tersebarnya ilmu.  Kepada ikhwan tersebut kami ucapkanjazaakumullahu khairan, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak, dan semoga pula tercurah pahala setiap orang yang mengikuti kajian Syaikh di Bangkinang dan Pekanbaru (baik yang datang langsung maupun mendengarkan via radio dan media lain).
*nama kedua ikhwan ini tidak kami sebutkan, kalau ada yang tahu, minta tolong disampaikan ucapan terima kasih kami
8# Tidak Jauh dengan Umurmu Sekarang [Ustadz Amrullah Akadhinta]
Di Lounge (ruang tunggu) Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Syaikh Abdurrozaq memberi kami sebuah buku beliau yang berjudul “Ta’zhiimus Shalaah” (Mengagungkan Shalat)
“Tulisan Anda wahai Syaikh?” tanya kami.
“Iya, yang terbaru” jawab beliau.
“Berapa umurmu?” tanya Syaikh kepada kami.
“27 wahai Syaikh” jawab kami.
Kemudian Syaikh membuka halaman 73 di buku tersebut, judulnya “ath Thuma’niinah fis Shalah”, “Tumakninah Dalam Shalat”, ada bintang catatan kaki di sana, kemudian Syaikh memperlihatkan bacaan pada catatan kaki tersebut, yang isinya: “Sebuah Khutbah yang kusampaikan saat berumur 25 tahun”. “Tidak jauh dengan umurmu sekarang” kata Syaikh sembari tersenyum dan memberikan buku tersebut kepada kami.
“Silakan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, baik untuk disebarkan secara gratis atau diperjualbelikan”, lanjut Syaikh. “insya Allah Syaikh, Jazaakallahu khairan” jawab kami.
-> Semoga Allah memberikan keluangan waktu kepada kami untuk bisa menerjemahkan tulisan beliau tersebut
-> Bagi yang hendak mendownload kitab tersebut, silakan mendownoadnya di link:
http://www.al-badr.net/web/index.php?page=ebook&action=download&link=121
9# Ulama yang Tidak Menyukai Pujian [Fandi Kasbara Harahap]
Ketika Moderator acara secara tidak langsung memuji Syaikh Abdurrazaq hafizhahullah (diantaranya ia berkata bahwa syaikh adalah seorang ulama kibar), Beliau pun berkata yang kurang lebih intinya,
“sifatkanlah seorang sesuai dengan kenyataannya” (beliau tegur pujian dari moderator yang dianggap berlebihan)
dan ketika ustad Abdurrahman at-Tamimi menukil perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhu dalam sambutannya yang berbunyi,
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengambil ilmu dari pembesar-pembesar mereka, dari orang-orang terpercaya mereka, dan dari orang-orang alim mereka, jikalau ia mengambilnya dari orang-orang terendah mereka dan orang-orang terburuk mereka, niscaya mereka akan binasa.”
setelah kata sambutan itu syaikh pun berkata,
“Perkataan ini bagus sekali.. namun orang itu tidak ada dalam majlis ini…”
Inilah contoh ketawadhuan seorang ‘alim kawan.. Semoga Allah merahmati Syaikh Abdurrazaq, memanjangkan umurnya serta memberkahinya. Mudah-mudahan kita dapat mempelajari ilmu-ilmu beliau dengan lebih mendalam suatu saat nanti..
# Sepenggal catatan perjalanan Dauroh Syaikh Abdurrazaq bin abdul muhsin al-abbad hafizahumallah
10# Orang yang Mengetahui Keadaan Dirinya Sendiri [Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri]
Kemarin ketika saya berjumpa dengan Syeikh Abdurrazzaq Al Abbad dimkota Surabaya, beliau bercerita bahwa ada seorang lelaki yang datang kepadanya dan menceritakan bahwa ada orang lain yang menjelek-jelekkan beliau.
Subhanallah, saya kira beliau akan membela diri atau paling kurang diam termenung atau mungkin membalas.
Beliau menjawab: “Dengarlah, orang yang menjelek-jelekkan saya itu sejatinya belum kenal saya.”
Kemudian beliau melanjutkan perkataannya kepada penyampai berita tersebut, “Andai dia benar-benar kenal saya, niscaya kejelekan yang ia sebutkan lebih banyak dari yang dia sebutkan sekarang ini. Alhamdulillah, kejelekan saya yang Allah tutupi darinya masih terlalu banyak.”
Demikianlah orang yang tahu dirinya sendiri, sehingga senantiasa bersemangat menerima nasehat, instropeksi diri dan terus memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangan dirinya.

Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Thursday, April 25, 2013

Download Nasyid Walimah



banyak yang mau nikah tapi bingung nyari iringan suara nasyid yang syar'i untuk walimatul 'urs TANPA ALAT MUSIK

Download nasyid walimah disini
Link 1 (18 files)

bagi yang belum persiapan nikah, boleh juga download sekarang, SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN :D

semoga bermanfaat...

jangan lupa comment ya... syukron..

Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Tuesday, April 23, 2013

Faidah dan Buah Keimanan (Catatan Kajian Syaikh Abdurrazzaq Al Badr)

#Diantara Faidah Tabligh Akbar bersama Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr di Masjid Jami' Al Ihsan Markaz Islamy Bangkinang Kabupaten Kampar Riau#



Tema " Pengaruh Iman terhadap Pribadi dan Masyarakat "
Majelis ini adalah karunia dari Allah, oleh karena itu puji dan syukur hanya untukNya. Tema kali ini adalah " Pengaruh Iman terhadap Pribadi dan Masyarakat ". Ini adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahui buah dan faidah dari keimanan, maka seseorang pasti akan beribadah dan taat lebih sungguh-sungguh dari sebelumnya. 

Allah berfirman: yang artinya, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (Ibrahim: 24-25). 

Ibnu Sa’di berkata, “Allah mengumpamakan kalimat iman yang merupakan kalimat terbaik dengan sebuah pohon yang merupakan pohon terbaik yang disifati dengan sifat-sifat yang terpuji, akarnya menghujam kokoh, tetap tumbuh, buahnya senantiasa setiap waktu dan setiap saat, ia memberi manfaat-manfaat yang bermacam-macam dan buah-buah yang berguna bagi pemiliknya.” 

Jika iman diibaratkan pohon terbaik, dan pohon memiliki akar, batang, cabang dan buah, dan ia merupakan pohon terbaik maka semua itu merupakan yang terbaik pula, maka iman juga demikian. Iman itu ibarat pohon yang penuh berkah, yang akarnya kuat terhunjam di bumi, berdiri tegak badannya, dan setiap waktu bermanfaat untuk orang-orang yang di sekitarnya. Inilah perumpamaan seorang mukmin, ibarat Pohon kurma, setiap bagiannya bermanfaat. Pohon iman adalah pohon yang terhunjam dalam hati mukminin. Yang namanya iman itu tidak akan tumbuh, kecuali di atas prinsip2 yang agung. Iman kepada Allah, malaikat, kitab, Rasul, Kiamat, Takdir yang Baik dan Buruk. 

Allah Ta’ala berfirman dalam firman-Nya:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Baqarah: 177)

Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 286:

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ {285} لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

ARTINYA : “Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan),’Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,’ dan mereka mengatakan,’Kami dengar dan kami ta'at.’ (Mereka berdoa),’Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali, [Al Baqarah 285]’ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.[Al Baqarah: 286]” 

Pohon-pohon iman tidak tumbuh, kecuali ada cabang-cabang iman.

Diantara cabang keimanan:

Islam itu dibangun atas lima perkara: bersyahadat tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah, dan berpuasa Ramadhan.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ p، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ a يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. 

Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhuma, ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, 'Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadhan." (HR. al-Bukhari dan Muslim).*

Tidaklah seorang perzina beriman, ketika berzina. Tidaklah seorang pencuri beriman, ketika mencuri .

Bagian dari pohon iman adalah akhlaq dan adab. Tidak ada akhlaq dengan bentuknya yang paling indah dengan bagan2nya yang paling baik kecuali dalam islam. 

“Sesungguhnya tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad)

Yang paling banyak memasukkan ke dalam surga adalah akhlaq yang baik. Dalilnya: Abu Hurairah radhiyallahu 'anh berkata:
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ n عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ، قاَلَ: تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ. وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، قَالَ: الْفَمُ وَالْفَرْجُ
“Rasulullah ditanya tentang perkara apa yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga. Beliau menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan budi pekerti yang baik.’ Ketika ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, beliau jawab, ‘Mulut dan kemaluan’.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 289, 

Yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku” (HR. Tirmidzi 3895, ia berkata: ‘Hasan gharib shahih’).

Cabang-cabang Iman 

Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam menetapkan bahwa iman memiliki cabang-cabang, 

الإيْمَانُ بضْعٌ وَسَبْعُونَ أوْ بضْعٌ وَستونَ شُعْبَةً ، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاإلهَ إلا الله وَأَدْناهَا إمَاطَةُ الأَذَى عَن الطَريْق وَالحَياءُ شُعْبَةٌ منَ الإيْمَان . 

“Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan ‘La ilaha illallah’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman.” Diriwayatkan oleh Muslim. 

Cabang keimanan yang lainnya adalah malu. Sangat besar keutamaannya malu ini. Dari Abu Mas'ud, ia berkata bahwa Uqbah berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إن مما أدرك الناس من كلام النبوة [الأولى/1316]: إذا لم تستحي فاصنع ما شئت

"Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai ke tengah-tengah manusia adalah: “Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”."

(Shahih)-Ash Shahihah (684), Al Irwa’ (2673): [Bukhari: 60-Kitab Al Anbiya’, 54-Bab Hadatsana Abul Yaman]

Iman ini apabila seseorang mendapatkan taufik ini, maka sungguh besar faidah-faidahnya. Kalau iman tadi diibaratkan sebagai pohon kurma. Jika pohon kurma tidak mendapatkan perhatian, tidak disiram dan tidak dipupuk maka akan menjadi pohon kurma yang layu dan tidak berbuah lebat. begitu juga sebaliknya.

Diantara buah keimanan:
1. Orang yang beriman, insyaAllah akan mendapat pahala besar di akhirat kelak. Allah berfirman: “Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)

Diantara buah keimanan:
2. kita akan mendapat perlindungan dari Allah. Allah adalah wali/penolong buat orang2 beriman. Ingatlah, orang2 yang menjadi wali Allah itu tidak perlu takut, karena beriman dan bertakwa kepada Allah akan mendapatkan perlindungan. Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka dia telah mengumumkan perang denganKu (Allah). Kita harus beruntung menjadi wali2 Allah karena beriman dan bertakwa padaNya. 

Diantara buah keimanan:
3. Orang beriman itu selalu dalam kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Diantara buah keimanan:
4. Iman ini bisa digunakan untuk mengadu. Orang yang beriman akan selalu merasa bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan selalu berdoa kepada Allah agar ditambahkan nikmatnya, dan ketika diuji dia merasa tentram, karena dia yakin itu akan menaikkan derajatnya. Orang yang berbuat maksiat, dia selalu optimis ketika melakukan maksiat, bahwa pintu taubat selalu terbuka, maka dia akan bersegera bertaubat.

Diantara buah keimanan:
5. Dia menjadi hiburan bagi orang-orang yang ditimpa musibah. Orang yang beriman itu pasti bersabar dan ridho ketika ditimpa musibah, dan mendapatkan hidayah dalam hatinya. Orang yang ditimpa musibah ada 3 golongan, golongan pertama adalah ketika ditimpa musibah bersabar dan mengucapkan "innalillahi wa inna'ilaihi raji'un", Golongan kedua adalah orang ridho terhadap musibah dari Allah, golongan ini lebih tinggi derajatnya dari golongan pertama. Golongan ketiga adalah golongan orang yang bersyukur ketika ditimpa musibah. Inilah golongan yang tertinggi untuk orang yang ditimpa musibah.

Diantara buah keimanan:
6. Iman adalah sumber ketenangan. Orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan dengan kezaliman, maka dia akan mendapatkan ketenangan. 

Diantara buah keimanan: 
7. Orang yang beriman itu akan terhalangi masuk ke neraka. Bisa jadi orang beriman yang timbangan kebaikannya lebih banyak, tidak akan disiksa terlebih dulu di neraka

Diantara buah keimanan: 
8. Akan mendapatkan kebaikan yang tiada terkira.

Di akhir kajian, syaikh berdoa untuk kebaikan muslimin...

Jogja, 22 April 2013
Semoga Allah Ta'ala mengampuni dia, istri, dan orangtuanya.


 Download rekaman kajian: Faidah dan Buah Keimanan

Senin 22 April 2013 pukul 20.00
Masjid Al Ihsan Islamic Center Kampar Bangkinang Riau
Penerjemah Ustadz Dr Dasman Yahya Ma'ali Lc MA
File Mp3 11MB Durasi 96 Menit 

Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Download Rekaman Kajian Syaikh Abdurrazaq di berbagai kota di Indonesia [FULL]

Berikut rekaman kajian Syaikh Prof. Dr.  Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr hafizahullah selama di Indonesia. Silahkan kalau mau mendownload, boleh dicopy juga link-link disini.



(1) Tiga Keutamaan Masjid

Sabtu, 20 April 2013 [ba'da magrib]
Masjid Al Fattah Jatinegara Jakarta Timur
Penerjemah: Ustadz Badrussalam, Lc 
File Mp3 3.5MB Durasi 31 Menit 

(2) Cinta Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam 

Ahad, 21 April 2013, pukul 09.00 hingga 11.30
Masjid Istiqlal Jakarta
Penerjemah Ustadz Badrussalam, Lc

Sesi Materi:
File Mp3 10,6 MB,  Durasi 1 jam 32 menit
  1. Link 1 Download (4shared)
  2. Link 2 Download (mediafire)
  3. Link 3 Download (box)
  4. Link 4 Download (sharebeast)



(3) Penyihir yang Malang (ولا يفلح السلحر حيث أتى)

Ahad, 21 April 2013 Jam 19.45-21.50 
Masjid Kampus UGM Jogjakarta
(Pembahasan Surat Thahaa Ayat 69)
Penerjemah Ustadz Dr Muh Nur Ihsan MA
File Mp3 11.8MB Durasi 101 Menit


Download Video (High Quality): Klik Disini

Download Audio: 
  1. Link 1 Download (4shared)
  2. Link 2 Download (mediafire)
  3. Link 3 Download (box)
  4. Link 4 Download (sharebeast)

(4) Jangan Memakan Harta Haram

Senin, 22 April, ba'da subuh hingga 6.30Masjid Islamic Center Bin Baz Jogja 
Penerjemah Ustadz Dr Muh Nur Ihsan MA
File Mp3 9.1MB Durasi 79 Menit
Masjid Al Ihsan Islamic Center Kampar Bangkinang Riau
Penerjemah Ustadz Dr Dasman Yahya Ma'ali Lc MA
File Mp3 11MB Durasi 96 Menit 
Selasa 23 April 2013 Jam 05.25-06.07 WIB
Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru 
Penerjemah Ust DR Aspri Rahmat Azal MA 
File Mp3 4.8 MB Durasi 42 Menit 
  1. Link 1 Download (4shared)
  2. Link 2 Download (mediafire)
  3. Link 3 Download (box)
  4. Link 4 Download (sharebeast)


(7) Islam Adalah Din Akhlak

Selasa 23 April 2013 | Jam 18.50-19.40 WITA 
Masjid Sulaiman Al Fauzan Lombok Timur NTB 
Penerjemah Ust Mukti Ali Lc 
File Mp3 11.3 MB Durasi 1 jam 38 menit
  1. Link 1 Download (4shared)
  2. Link 2 Download (mediafire)
  3. Link 3 Download (box)

(8) Dauroh kitab Tajriid at-Tauhiid untuk para dai dan thullabul 'ilm


Kamis, 14 Jumada Tsaniyah 1434/25 April 2013  ba'da dzuhur sampai maghrib
di Masjid Daarul Hijrah STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya

Kajian Kita Tajriidut Tauhid Al Mufiid Imam Al Maqriizy

Materi Matan Kitab Kitab Tauhid
Download: Klik Disini

Rekaman Kajian Penjelasan Syaikh Abdurrozaq al Badr
Kajian Lengkap Syarah Kitab Tajriidut Tauhid Al Mufiid (14 Majlis)

Download: Klik Disini

(9) Khutbah Jum'at di Masjid Agung Surabaya, tgl 26 April, dan sorenya Beliau meninggalkan tanah air

Download: Klik Disini
  1. Link 1 Download (4shared)
  2. Link 2 Download (mediafire)
  3. Link 3 Download (box)
  4. Link 4 Download (sharebeast)

InsyaAllah rekaman kajian yang selanjutnya akan ditambahkan di halaman ini. Semoga Allah memudahkan dan juga semoga rekaman kajian ini bermanfaat untuk kaum muslimin.

Semoga Allah mengampuni dia, istrinya, dan orangtuanya...

NB: kalau ada kerusakan link, mohon beritahu kami di komentar. Jazakumullahu khairan.



Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pesan-peringatan-hak-cipta.html#ixzz1iGyhTDSY

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More